Luwungbata, Tanjung, Brebes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
|kepadatan =-
}}
'''Luwungbata''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Tanjung, Brebes|Tanjung]], [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].salah satu desa terpencil dengan bahasa sehari-hari SUNDA yang keumuman penduduknya bertani, kebanyakan masyarakat bertani [[bawang merah]], [[cabai keriting]],[[semangka]],[[padi]] dan [[jagung]], penduduk kebanyakan memilih bertani karena keadaan letak geografis daerah tersebut, dan musim penghujan hanya 2 kali dalam setahun, makanya tak heran di desa luwung bata tanjung brebes hanya 2 kali masa panen,keadaan sosial masyarakat yang kental dengan Agamis, Etnis dan budaya yang ada adalah seni buroq, sarakalan dan marhabanan,dengan perkembangan jaman saat ini desa luwung bata tanjung brebes termasuk desa paling ideal untuk perkembangan pendidikan dan tekhnologi, situs purbakala yang dulu lini sudah tergususur adanya pengembangan jalan bebas hambatan (TOL),situs yang ada kini tinggal [[makam mbah surajaya]], [[lemah duwur]],[[lurung panggung]]sejarah singkat tentang desa luwung bata " pada tahun 1240 SM keadaan desa itu masih hutan belantara kemudian ada salah seorang pertapa yang bertapa yang pada saat itu anak dari keturunan Raja galuh yang mencoba untuk babat hutan yang terkenal yaitu luwung bata kadipaten cirebon yang kemudian mendapat wangsit untuk babat hutan ke wilayah perbatasan jawa yaitu Brebes, sesampainya di perbatasan beliau dan pasukannya membabat hutan untuk pemukiman yang pertama di desa luwung gajah ciledug kab.cirebon kemudian karena adanya penarikan pasukan galuh mereka membabat sampai ke desa luwung gede kecamatan tanjung kabupaten brebes,dan kemudian di lanjutkan dengan pembabatan desa mundu hingga akhirnya desa luwuwng bata, dan ketika itu pertapa yang sedang bertapa bertemu dengan pasukan galuh,(bersambung)
 
{{kelurahan-stub}}