Hidangan Minang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 39.192.154.4 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Gunkarta
Baris 7:
Pada umumnya manajemen rumah makan Padang dikelola oleh keluarga atau kaum kerabat sekampung<ref>Alamsyah, Yuyun, ''Bangkitnya Bisnis Kuliner Tradisional'', hlm 87, Elex Media Komputindo, ISBN 978-979-27-4117-9.</ref>. Pengelola rumah makan Padang banyak menganut falsafah Minang yang demokratis, seperti ''berat sama dipikul, ringan sama dijinjing'', hal ini terlihat dari pembagian keuntungan yang dibagikan setiap seratus hari kerja, dengan sistem bagi hasil berdasarkan indeks prestasi. Cara seperti ini, akan mendorong karyawan untuk berprestasi, mereka akan berusaha melayani tamu sebaik-baiknya agar tamu mau datang kembali. Sistem bagi hasil<ref>Alamsyah, Yuyun, ''Bangkitnya Bisnis Kuliner Tradisional'', hlm 90, Elex Media Komputindo, ISBN 978-979-27-4117-9.</ref> seperti ini menjadikan karyawan merasa ikut memiliki perusahaan. Untuk memahami pengelolaan rumah makan, setiap karyawan harus melewati proses pengkaderan lengkap khas rumah makan. Biasanya karier mereka dimulai dari pencuci piring, kemudian meningkat sebagai penyiap makanan, pelayan tamu, kasir, hingga menjadi manajer.
 
<gallery><br />
 
Berkas:Contoh.jpg|Judul1
Berkas:Contoh.jpg|Judul2
</gallery>
== Cara penyajian hidangan ==
[[Berkas:Waiter at a Padang restaurant.jpg|thumb|240px|Pelayan di rumah makan Padang.]]