Efek Dunning–Kruger: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
k Farras memindahkan halaman Efek Dunning-Kruger ke Efek Dunning–Kruger
Farras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Kompetensi yang nyata bisa melemahkan kepercayaan diri, karena orang-orang yang kompeten bisa saja salah mengira bahwa orang lain memiliki pemahaman yang sama. David Dunning dan Justin Kruger dari [[Cornell University]] menyimpulkan bahwa, "kesalahan dalam menilai orang yang inkompeten berawal dari kesalahan menilai diri sendiri, sedangkan kesalahan dalam menilai orang yang sangat kompeten berawal dari kesalahan menilai orang lain".<ref name="Kruger">{{Cite journal |title=Unskilled and Unaware of It: How Difficulties in Recognizing One's Own Incompetence Lead to Inflated Self-Assessments |first=Justin |last=Kruger |coauthors=David Dunning |journal=[[Journal of Personality and Social Psychology]] |volume=77 |issue=6 |pages=1121–34 |year=1999 |pmid=10626367 |doi=10.1037/0022-3514.77.6.1121 |id = {{citeseerx|10.1.1.64.2655}} }}</ref>
 
==ProposalPenelitian==
Fenomena ini pertama kali diuji melalui serangkaian eksperimen oleh Dunning dan Kruger.<ref name="Kruger" /><ref name="psymq">{{Cite journal |title=Why people fail to recognize their own incompetence |first=David |last=Dunning |coauthors=Kerri Johnson, Joyce Ehrlinger and Justin Kruger |journal=Current Directions in Psychological Science |volume=12 |issue=3 |pages=83–87 |year=2003 |doi=10.1111/1467-8721.01235 | url=http://psy.mq.edu.au/vision/~peterw/corella/237/incompetence.pdf | format=PDF | accessdate = 29 December 2012 }}</ref> Dunning dan Kruger menulis bahwa studi-studi sebelumnya menyatakan bahwa ketidaktahuan akan standar kinerja adalah penyebab sedikitnya kompetensi yang ada. Pola ini muncul dalam penelitian kemampuan yang mencakup pemahaman membaca, pengoperasian kendaraan bermotor, dan bermain catur atau tenis.
 
Baris 19:
 
==Rujukan sejarah==
Meski efek Dunning–Kruger dipaparkan pada tahun 1999, Dunning dan Kruger telah mengetahui adanya pandangan serupa dari para filsuf dan ilmuwan, termasuk [[Konfusius]] ("Pengetahuan sejati berguna untuk mengetahui tingkat ketidaktahuan seseorang."),<ref name="psymq"/> [[Bertrand Russell]] ("Satu hal yang paling mengecewakan saat ini adalah orang-orang yang merasa yakin sebenarnya tidak tahu apa-apa dan orang-orang yang punya imajinasi dan pemahaman justru penuh keraguan dan rasa bimbang"),<ref name="unskilledunaware">{{Cite journal |title=Why the unskilled are unaware: Further explorations of (absent) self-insight among the incompetent |format=PDF |journal=Organizational Behavior and Human Decision Processes |issue=105 |year=2008 |pages=98–121 |first1=Joyce |last1=Ehrlinger |first2=Kerri |last2=Johnson |first3=Matthew |last3=Banner |first4=David |last4=Dunning |first5=Justin |last5=Kruger |doi=10.1016/j.obhdp.2007.05.002 |volume=105| pmc=2702783 | pmid=19568317 }}</ref> dan [[Charles Darwin]], yang dikutip di makalah mereka ("Ketidaktahuanlah yang cenderung menghasilkan kepercayaan diri, bukan pengetahuan").<ref name="Kruger"/> Geraint Fuller mengatakan bahwa [[William Shakespeare|Shakespeare]] pernah menyatakan sentimen serupa di ''[[As You Like It]]'' ("Orang bodoh merasa dirinya bijak, tetapi orang bijak merasa dirinya bodoh." (V.i)).<ref>{{cite journal |last=Fuller |first=Geraint |title=Ignorant of ignorance? |journal=Practical Neurology |volume=11 |issue=6 |pages=365 |year=2011 |url=http://pn.bmj.com/content/11/6/365.short |doi=10.1136/practneurol-2011-000117 | pmid = 22100949 }}</ref>
 
==Lihat pula==