Rao, Pasaman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k ←Suntingan 180.241.247.47 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Addbot
Baris 27:
 
== Penduduk ==
Orang Rao merupakan kelompok masyarakat [[Orang Minang|Minangkabau]], yang menganut sistem [[matrilineal]], hidup bersuku-suku, dan berpenghulu.Suku-suku di Rao antara lain Kandang kopuah,Ampu,Pungkuik,Melayu,Moneiliang,Caniago,dan lain-lain. Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat ini menggunakan [[Bahasa Minangkabau]] dialek Rao, yang mirip dengan logat [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Lima Puluh Kota]], [[Batusangkar]], dan [[Kabupaten Kampar|Kampar]].
 
Rao menjadi daya tarik masyarakat [[Luhak|Luhak Nan Tigo]], sejak ditemukannya tambang emas di daerah ini. Sejak itu maka berbondong-bondong, orang-orang dari [[Kabupaten Agam|Agam]] dan [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Lima Puluh Kota]] untuk bermukim disini. Pada pertengahan abad ke-18, banyak masyarakat Rao yang bermigrasi ke [[Tapanuli Selatan]] untuk menjadi guru dan pedagang. Mereka juga menyusuri [[Sungai Rokan]] dan [[Sungai Kampar|Kampar]], untuk pergi merantau ke [[Riau]] dan terus ke [[Malaysia]]. Di Malaysia, sebagian besar mereka bermukim di [[Negeri Sembilan]], [[Pahang, Malaysia|Pahang]], dan [[Perak, Malaysia|Perak]]. Gopeng, salah satu kota kecil di Perak, merupakan tempat yang banyak dihuni para perantau asal Rao. Di Malaysia, masyarakat Rao dikenal sebagai ''Orang Rawa'' (Rao dalam [[Bahasa Minangkabau]] berarti Rawa).