Yakuza: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 46:
Masalah jadi rumit, karena setelah berhasil menggulingkan para ronin, para anggota machi-yokko ini malah meninggalkan profesi awal mereka dan memilih jadi [[preman]]. Hal ini diperparah lagi dengan turut campurnya Shogun dalam memelihara para machi-yokko ini. Ada dua kelas profesi para machi-yokko, yaitu kaum ''Bakuto'' (penjudi) dan ''Tekiya'' (pedagang). Namanya saja kaum pedagang tetapi pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras sesama pedagang. Walau begitu, kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara ''Oyabun'' (Bos (bapak)) dan ''Kobun'' (bawahan (anak)), serta ''Senpai''-''Kohai'' ([[Senior]]-[[Junior]]) yang kemudian menjadi kental di organisasi Yakuza.
 
Kebahagian Bukanlah tentang tidak adanya Masalah dalam hidupmu, namun lebih kepada kemampuanmu untuk menanganinya. Oleh karena itu mintalah kekuatan pada Tuhan dan percayakan segala sesuatu kepadaNya.... !!!
=== P\ ===
# Espírito
Kaum Bakuto (penjudi), punya sejarah yang unik. Awalnya mereka disewa oleh [[Shogun]] untuk berjudi melawan para pegawai konstruksi dan irigasi. Tindakan ini dilakukan agar gaji para pegawai konstruksi dan irigasi habis di meja judi dan tenaga mereka bisa disewa dengan harga murah.
 
Jenis judi yang biasa dilakukan adalah menggunakan kartu ''Hanafuda'' dengan sistem permainan mirip ''[[Black Jack]]''. Tiga kartu dibagikan dan bila angka kartu dijumlahkan, maka angka terakhir menunjukkan siapa pemenang, di antara sekian banyak ''kartu sial'' kartu berjumlah 20 adalah yang paling sering disumpahi orang, karena berakhiran nol. Salah satu konfigurasi kartu ini adalah kartu dengan nilai (8-9-3) yang dalam bahasa Jepang menjadi Ya-Ku-Za yang kemudian menjadi nama asal Yakuza.
 
Dari kaum Bakuto ini juga muncul tradisi menandai diri dengan [[tato]] disekujur badan (disebut ''irezumi'') dan ''yubitsume'' (potong jari) sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman. Awalnya hukuman ini bersifat simbolik, karena ruas atas jari kelingking yang dipotong membuat pemilik tangan menjadi lebih sulit memegang pedang dengan mantap. Hal ini menjadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.
 
== Yakuza modern ==