Energi terbarukan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 202.67.41.27 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh Hysocc. (TW) |
|||
Baris 12:
=== Energi ''berkelanjutan'' ===
Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan [[energi berkelanjutan]], karena
Alasannya begini, cadangan nuklir yang dibicarakan para pakar energi dalam ordo puluhan atau ratusan tahun itu secara implisit dihitung dengan asumsi [[reaktor nuklir|reaktor]] yang digunakan adalah reaktor biasa (umumnya tipe BWR atau PWR), yang notabene hanya bisa membakar [[U-235]]. Di satu sisi kandungan U-235 di alam tak lebih dari 0,72% saja, sisanya kurang lebih 99,28% merupakan [[U-238]]. [[Uranium]] jenis U-238 ini dalam kondisi pembakaran "biasa" (digunakan sebagai bahan bakar di reaktor biasa) tidak dapat menghasilkan energi nuklir, tetapi jika dicampur dengan U-235 dan dimasukan bersama-sama ke dalam reaktor pembiak, bersamaan dengan konsumsi/pembakaran U-235, U-238 mengalami reaksi penangkapan 1 [[neutron]] dan berubah wujud menjadi U-239. Dalam hitungan menit U-239 meluruh sambil mengeluarkan [[partikel beta]] dan kembali berubah wujud menjadi [[Np-239]]. Np-239 juga kembali meluruh sambil memancarkan partikel beta menjadi [[Pu-239]]. Pu-239 inilah, yang meski tidak tersedia di alam tetapi terbentuk sebagai hasil sampingan pembakaran U-235, memiliki kemampuan membelah diri dan menghasilkan energi sebagaimana U-235. Bisa dibayangkan jika semua U-238 yang jumlahnya ribuan kali lebih banyak daripada U-235, berhasil diubah menjadi Pu-239, berapa peningkatan terjadi jumlah bahan bakar nuklir. Hal yang serupa juga terjadi untuk atom [thorium-233] yang dengan reaksi penangkapan 1 neutron berubah wujud menjadi [[U-233]] yang memiliki kemampuan [[reaksi berantai]] ([[reaksi nuklir]]).
|