Surat Paulus kepada Jemaat di Roma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 112.215.45.89) dan mengembalikan revisi 7024608 oleh JohnThorne: Perubahan tanpa rujukan
Baris 7:
*{{Alkitab|Roma 6:23}}: Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
*{{Alkitab|Roma 8:28}}: Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
== PenulisPengarang ==
PenulisPengarang surat ini adalah [[Paulus dari Tarsus|rasul Paulus]], yang memperkenalkan dirinya di awal surat ({{Alkitab|Roma 1:1}}) dengan namanya ("Paulus"), identitasnya ("hamba"/budak (''doulos'') [[Yesus]] [[Kristus]]), tugas panggilannya ("[[rasul]]" atau ''apostolos'') dan tujuan pekerjaannya ("dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah").<ref name="TNstudy">The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997</ref> Surat ini sendiri tidak ditulis tangan oleh Paulus, melainkan menggunakan jasa seorang sekretaris bernama [[Tertius]], yang menyatakan dirinya pada ayat {{Alkitab|Roma 16:22}}. Paulus bukanlah pendiri jemaat di Roma, sehingga ia tidak mengetahui langsung keadaan jemaat ini, tetapi ia mendapat informasi dari orang-orang [[Kristen]] yang datang dari [[Roma]] ke [[Korintus]], tempat ia membuat surat ini.<ref name="Hakh" /> Sudah sejak lama Paulus ingin mengunjungi orang-orang Kristen di Roma, dan sangat ingin menyampaikan Injil di sana, tetapi keinginannya tersebut selalu terhalang, padahal sewaktu di [[Efesus]], Paulus merencanakan untuk pergi melalui [[Akhaya]] dan [[Makedonia]].<ref name="Barclay">{{id}} William Barclay. 1986, Pemahaman Alkitab Setiap Hari - Roma. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 9-21.</ref> Keinginan Paulus bertambah besar ketika ia mengalami kesulitan di [[Yerusalem]] dan ia merasa kehidupannya seolah-olah akan segera berakhir, saat itu ia mendapatkan penglihatan bahwa [[Tuhan]] berdiri di sampingnya dan menguatkannya untuk dapat terus menguatkan hati sehingga Paulus dapat bersaksi juga di Roma.<ref name="Barclay" />
 
Sebutan Paulus untuk dirinya sendiri, yaitu sebagai hamba atau budak sahaya (''doulos'') Yesus Kristus dan juga sebagai "rasul" (''apostolos'') sama seperti di surat-suratnya yang lain.<ref name="Udo">{{en}} Udo Schnelle. 2005, Apostle Paul, His Life and Theology. Grand Rapids Michigan: Baker Academic. hlm. 306-310.</ref> Paulus merasa dirinya menjadi seorang hamba bukan karena keinginan dirinya sendiri tetapi karena kuasa Kristus Yesus.<ref name="Hakh" />