Ibadat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 10 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q1231595
Ibensis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Ibadat''' atau '''Ibadah''' adalah sebuah kata yang diambil dari [[bahasa Arab]]. ArtiDalam terminologi bahasa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ini adalahmeimiliki arti:
# perbuatan atau penyataan [[bakti]] terhadap [[Allah]] atau [[Tuhan]] yang didasari oleh peraturan [[agama]].
# segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah [[agama]] yang harus dituruti pemeluknya.
# [[upacara]] yang berhubungan dengan [[agama]].
 
== Ibadah menurut Al QuranIslam ==
PengertianDisiratkan di dalam Al-Qur'an, pengertian ibadah dapat ditemukan melalui pemahaman bahwa :
# Kesadaran [[beragama]] pada manusia membawa konsekwensi manusia itu melakukan penghambhaan kepada tuhannya. Dalam ajaran Islam manusia itu diciptakan untuk menghamba kepada Allah, atau dengan kata lain beribadah kepada Allah (Adz-Dzaariyaat QS. 51:56).
# Manusia yang menjalani hidup beribadah kepada Allah itu tiada lain manusia yang berada pada ''shiraathal mustaqiem'' atau jalan yang lurus (Yaasiin QS 36:61)
Baris 14:
Itulah mengapa umat Islam tidak diperkenankan memutuskan suatu persoalan hidupnya sekiranya Allah dan Rasul-Nya sudah memutuskan perkara itu (Al Ahzab QS. 33:36)
 
=== Definisi Ibadah ===
“Ibadah secara bahasa berarti perendahan diri, ketundukan dan kepatuhan.” (Tanbihaat Mukhtasharah, hal. 28).
==== Definisi menurut bahasa ====
“Ibadah secara bahasa berarti perendahan diri, ketundukan dan kepatuhan.” (<ref>Tanbihaat Mukhtasharah, hal. 28).</ref>
==== Sedangkan menurut istilah Syar'i ====
Definisi terbaik dan terlengkap adalah apa yang disampaikan oleh Syaikhul Islam [[Ibnu Taimiyah]]. Beliau rahimahullah mengatakan, “Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala '''sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya''', baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang nampak (lahir). Maka shalat, zakat, puasa, haji, berbicara jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan yang ma’ruf, melarang dari yang munkar, berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal di perjalanan), berbuat baik kepada orang atau hewan yang dijadikan sebagai pekerja, memanjatkan do’a, berdzikir, membaca Al Qur’an dan lain sebagainya adalah termasuk bagian dari ibadah. Begitu pula rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, inabah (kembali taat) kepada-Nya, memurnikan agama (amal ketaatan) hanya untuk-Nya, bersabar terhadap keputusan (takdir)-Nya, bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya, merasa ridha terhadap qadha/takdir-Nya, tawakal kepada-Nya, mengharapkan rahmat (kasih sayang)-Nya, merasa takut dari siksa-Nya dan lain sebagainya itu semua juga termasuk bagian dari ibadah kepada Allah.” (<ref>Al ‘Ubudiyah, cet. Maktabah Darul Balagh hal. 6).</ref>
 
==Rujukan==
Definisi terbaik dan terlengkap adalah yang disampaikan oleh Syaikhul Islam [[Ibnu Taimiyah]]. Beliau rahimahullah mengatakan, “Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala '''sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya''', baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang nampak (lahir). Maka shalat, zakat, puasa, haji, berbicara jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan yang ma’ruf, melarang dari yang munkar, berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal di perjalanan), berbuat baik kepada orang atau hewan yang dijadikan sebagai pekerja, memanjatkan do’a, berdzikir, membaca Al Qur’an dan lain sebagainya adalah termasuk bagian dari ibadah. Begitu pula rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, inabah (kembali taat) kepada-Nya, memurnikan agama (amal ketaatan) hanya untuk-Nya, bersabar terhadap keputusan (takdir)-Nya, bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya, merasa ridha terhadap qadha/takdir-Nya, tawakal kepada-Nya, mengharapkan rahmat (kasih sayang)-Nya, merasa takut dari siksa-Nya dan lain sebagainya itu semua juga termasuk bagian dari ibadah kepada Allah.” (Al ‘Ubudiyah, cet. Maktabah Darul Balagh hal. 6).
{{reflist}}
 
[[Kategori:Agama]]