Paduraksa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
referensi
Gunkarta (bicara | kontrib)
pengayaan
Baris 1:
[[Berkas:Bajang Ratu Gate Trowulan.jpg|thumb|200px|[[Candi Bajangratu]] di kompleks [[Trowulan]] adalah suatu paduraksa.]]
{{kegunaanlain|Paduraksa}}
'''Paduraksa''' adalah bangunan berbentuk [[gapura]] yang memiliki atap penutup.,<ref name="internet1">{{id}}[http://www.artikata.com/arti-343207-paduraksa.html Arti Kata Paduraksa]](diunduh 27 Desember 2012)</ref> yang lazim ditemukan dalam arsitektur kuno dan klasik di [[Jawa]] dan [[Bali]]. Kegunaan bangunan ini adalah sebagai pembatas sekaligus gerbang akses penghubung antar-kawasanantarkawasan dalam kompleks bangunan tertentukhusus.<ref name="internet2">{{id}}[http://www.eastjava.com/tourism/blitar/ina/plumbangan-temple.html Paduraksa]](diuduh 28 Desember 2012)</ref> Bangunan ini biasa dijumpai pada gerbang masuk bangunan-bangunan lama di Jawa dan Bali, seperti kompleks [[keraton]], makam keramat, serta [[pura]] dan puri, meskipun pada masa sekarang banyakada pula rumah yang juga menggunakan gapura semacam ini. Paduraksa biasanya dilengkapi dengan daun pintu.
 
== Struktur bangunan ==
Pada aturan zona tata letak [[pura]] atau [[puri]] (istana) [[Bali]], baik candi bentar maupun paduraksa merupakan satu kesatuan rancang [[arsitektur]]. Candi bentar merupakan gerbang untuk lingkungan terluar yang membatasi kawasan luar pura dengan ''nista mandala'' (''jaba pisan''), zona terluar kompleks pura. Gerbang (kori) ageng sebagai gerbang di lingkungan dalam pura menggunakan paduraksa untuk membatasi zona ''madya mandala'' (''jaba tengah'') dengan ''utama mandala'' (''jero'') sebagai kawasan tersuci pura di Bali. Hal ini juga berlaku untuk kompleks tempat tinggal.
Pada dasarnya paduraksa adalah sebuah pintu gerbang, akan tetapi secara disiplin gaya bangunannya mengikuti gaya bangunan [[candi]]. Yaitu terdiri atas tiga bagian; kaki atau landasan tenpat tangga, tubuh bangunan tempat gawang pintu, dan atap bersusun yang dilengakapi kemuncak atau mastaka. Paduraksa dilengkapi dengan ''lawang'' (lubang gawang pintu) dan daun pintu. Gawang pintu (kusen) serta daun pintu ini biasanya dibuat dari bahan kayu berukir.
 
== Sejarah ==
Bangunan paduraksa ini juga kadang disebut "kori agung", sesungguhnya merupakan adaptasi dari bangunan ''gopuram'' (gapura) dalam arsitektur [[Hindu]]-[[Buddha]] di [[Nusantara]]. Gerbang beratap pada masa awal ditemukan pada beberapa kompleks [[candi|percandian]] di Jawa tengah dari abad ke-8 dan ke-9, yaitu kompleks candi [[Prambanan]], [[Plaosan]], serta gapura kompleks [[Ratu Boko]]. Pada masa kemudian di Jawa Timur, terutama pada era [[Majapahit]], atap gapura paduraksa kian langsing dan tinggi menjulang. Contoh gapura paduraksa gaya Majapahit adalah [[Candi Bajangratu]].
 
== Aturan tata letak ==
Pada aturan zona tata letak [[pura]] atau [[puri]] (istana) [[Bali]], baik [[candi bentar]] maupun(gerbang terbelah) ataupun paduraksa merupakan satu kesatuan rancang [[arsitektur]]. Candi bentar merupakan gerbang untuk lingkungan terluar yang membatasi kawasan luar pura dengan ''nista mandala'' (''jaba pisan''), zona terluar kompleks pura. Gerbang (kori) ageng sebagai gerbang di lingkungan dalam pura menggunakan paduraksa untuk membatasi zona ''madya mandala'' (''jaba tengah'') dengan ''utama mandala'' (''jero'') sebagai kawasan tersuci pura di Bali. Hal ini juga berlaku untuk kompleks tempat tinggal.
 
== Referensi ==