Kitab Henokh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
 
== Penemuan kembali ==
Di luar [[Ethiopia]], teks ''Kitab Henokh'' dianggap hilang hingga permulaan abad ke- 17, ketika dengan yakin dinyatakan bahwa kitab ini ditemukan dalam bentuk terjemahan [[Ge'ez|Bahasabahasa Ethiopia]] di sana, dan [[Nicolas-Claude Fabri de Peiresc]] yang terpelajar membeli sebuah kitab yang diklaim identik dengan apa yang dikutip oleh ''[[Surat Yudas]]'' (dan ''[[Surat Barnabas]]'' – Surat 16:5) dan oleh para [[Bapak Gereja]]: [[Yustinus Martir]], [[Irenaeus]], [[Origenes]] dan [[Klemens dari Aleksandria]]. [[Hiob Ludolf]], sarjana bahasa Ethiopia yang besar dari abad ke-17 dan 18, segera membuktikan bahwa kitab itu adalah sebuah pemalsuan yang dibuat oleh Abba Bahaila Michael (Ludolf, "Commentarius in Hist. Aethip." hlm. 347).
 
Pengelana Skotlandia yang terkenal, [[James Bruce]], lebih beruntung nasibnya ketika pada 1773 ia kembali ke Eropa dari perjalanan selama enam tahun di Abisinia dengan tiga eksemplar versi [[bahasa Ge'ez]] (Bruce, Travels, vol 2, hlm. 422). Yang pertama dilestarikan di [[Perpustakaan Bodleian]], yang kedua dipersembahkan kepada perpustakaan kerajaan Perancis (cikal-bakal dari [[Bibliothèque nationale]]), dan yang ketiga disimpan oleh Bruce. Salinan-salinan itu tetap tidak digunakan hingga tahun 1800-an, Silvestre de Sacy, dalam ''"Notices ur le lire d' Enoch"'' dalam Magazin Encyclopédique, an vi. tome I. hlm. 382 mencantumkan cuplikan-cuplikan dari kitab-kitab itu dengan terjemahan-terjemahan bahasa Latin (Henokh ps. 1,2,5-16,22,32). Dari sini dibuatlah terjemahan dalam bahasa Jerman oleh Rink pada 1801.
 
Terjemahan pertama dari manuskrip Bodleian/bahasa Ethiopia diterbitkan pada [[1821]] oleh Profesor Richard Laurence, yang kemudian menjadi uskup agung Cashel. Buku ini diberi judul ''"The Book of Enoch, the prophet: an apocryphal production, supposed to have been lost for ages; but discovered at the close of the last century in Abyssinia; now first translated from an Ethiopian MS in the Bodleian Library. Oxford, 1821."'' (Kitab Henokh, sang nabi: sebuah produk apokrif, yang dikira telah lenyap selama berabad-abad namun ditemukan kembali menjelang akhir abad lalu di Abisinia; kini untuk pertama kali diterjemahkan dari sebuah manuskrip Ethiopia di Perpustakaan Bodleian. Oxford,1821). Edisi keduanya diterbitkan pada 1833 dan edisi ketiga pada 1838.