Ullath, Saparua Timur, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sobboy Moi (bicara | kontrib)
Sobboy Moi (bicara | kontrib)
Baris 60:
=== Susunan Pemerintahan ===
Negeri Ullath memiliki sistem pemerintahan sendiri sebagaimana halnya negeri-negeri adat lain di wilayah [[Maluku]]. Berikut ini adalah susunan pemerintahan di negeri Ullath:
*==== Raja ====
Fam atau marga pemangku jabatan raja atau kepala negeri (semacam kepala desa) di negeri Ullath adalah Latu Nekaulu yang lebih terkenal sebagai fam Nikijuluw. Fam Nikijuluw mengambil alih jabatan raja atau kepala negeri dari tangan fam Pattipeilohy ditahun 1670 dikarenakan sebuah masalah yaitu perjanjian damai Ullath dengan VOC.
 
Fam Nikijuluw berkuasa sejak orang Ullath turun ke Nual atau negeri baru di pantai dan meninggalkan negeri lama di gunung, maka itu fam Nikijuluw ini dijuluki sebagai ''Nikisina'' yang berarti raja di pantai, ''Niki'' berarti pantai atau laut, ''Sina'' berarti raja. Pejabat raja Ullath saat ini adalah raja Jhony Nikijuluw.
 
*==== Kepala Soa ====
Ullath sebagaimana negeri adat lain di [[Maluku]] tentunya memiliki kelompok-kelompok soa yang masing-masing memiliki kepala atau ketua soa sendiri. Berikut adalah kepala-kepala soa di Ullath:
 
Baris 74 ⟶ 75:
# Telehala, kepala soa Rumaila
 
*==== Marinyo ====
Negeri-negeri adat [[Maluku]] di wilayah [[Ambon]], [[Haruku]], [[Nusalaut]], [[Saparua]], [[Seram]] bagian barat, [[Seram]] bagian timur, [[Pulau Buano]], [[Pulau Kelang]] dan [[Pulau Manipa]] umumnya mengenal suatu jabatan adat yang bernama '''Marinyo'''. Asal kata marinyo adalah '''Mourinho''' yang diserap dari [[Bahasa Portugis]].
 
Baris 80 ⟶ 81:
 
Pemangku jabatan marinyo dalam adat negeri Ullath ada tiga fam yaitu fam Telehala, fam Manuputty dan fam Matulessy.
 
*==== Kewang ====
Negeri-negeri adat [[Maluku]] di wilayah [[Ambon]], [[Haruku]], [[Nusalaut]], [[Saparua]], [[Seram]] bagian barat, [[Seram]] bagian timur, [[Pulau Buano]], [[Pulau Kelang]] dan [[Pulau Manipa]] umumnya mengenal suatu jabatan adat yang bernama '''Kewang''' atau '''Kewano'''. Kewang adalah suatu jabatan dalam tradisi [[Maluku]] yang tugasnya adalah melakukan perlindungan dan konservasi terhadap SDA (Sumber Daya Alam) yang ada di negeri yang bersangkutan.