Gedung Merdeka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k →‎Sejarah gedung: clean up, replaced: Propinsi → Provinsi (3) using AWB
Baris 16:
Dengan keputusan pemerintah [[Republik Indonesia]] (1954) yang menetapkan Kota Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Concordia terpilih sebagai tempat konferensi tersebut. Pada saat itu Gedung Concordia adalah gedung tempat pertemuan yang paling besar dan paling megah di Kota [[Bandung]] . Dan lokasi nya pun sangat strategis di tengah-tengah Kota Bandung serta dan dekat dengan hotel terbaik di kota ini, yaitu [[Hotel Savoy Homann]] dan [[Hotel Preanger]]
 
Dan mulai awal tahun [[1955]] Gedung ini dipugar dan disesuaikan kebutuhannya sebagai tempat konferensi bertaraf International, dan pembangunannya ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum PropinsiProvinsi Jawa Barat yang dimpimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso, dan pelaksana pemugarannya adalah :
1) Biro Ksatria, di bawah pimpinan R. Machdar Prawiradilaga
2) PT. Alico, di bawah pimpinan M.J. Ali
Baris 24:
 
[[Berkas:Conference Hall Gedung Merdeka.jpg|thumb|240px|Ruang Konferensi di Gedung Merdeka pada 2010.]]
Pada tahun [[1965]] di Gedung Merdeka dilangsungkan Konferensi Islam Asia Afrika. Pada tahun 1971 kegiatan MPRS di Gedung Merdeka seluruhnya dialihkan ke [[Jakarta]] . Setelah meletus pemberontakan [[Gerakan 30 September|G30S]], Gedung Merdeka dikuasai oleh instansi militer dan sebagian dari gedung tersebut dijadikan sebagai tempat tahanan politik [[Gerakan 30 September|G30S]]. Pada bulan Juli [[1966]], pemeliharaan Gedung Merdeka diserahkan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah Tingkat I PropinsiProvinsi [[Jawa Barat]], yang selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Tingkat I PropinsiProvinsi Jawa Barat diserahkan lagi pelaksanaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung. Tiga tahun kemudian, tanggal 6 Juli [[1968]], pimpinan [[MPRS]] di Jakarta mengubah surat keputusan mengenai Gedung Merdeka (bekas Gedung MPRS) dengan ketentuan bahwa yang diserahkan adalah bangunan induknya, sedangkan bangunan-bangunan lainnya yang terletak di bagian belakang Gedung Merdeka masih tetap menjadi tanggung jawab MPRS.
 
Pada Maret 1980 Gedung ini kembali dipercayakan menjadi tempat peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-25. Pada puncak peringatannya diresmikan [[Museum Konferensi Asia Afrika]] oleh [[Soeharto]], Presiden [[Republik Indonesia]] kedua.