Bakungan, Glagah, Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
 
== Bentang Alam dan Budaya ==
Kelurahan Bakungan adalah salah satu kelurahan di [[Glagah, Banyuwangi|Kecamatan Glagah]] yang termasuk dalam wilayah [[Banyuwangi, Banyuwangi|perkotaan Banyuwangi]]. Kelurahan ini dilalui oleh Jalan Brawijaya yang merupakan jalur alternatif pada jalur [[Jember]]-[[Banyuwangi]]-[[Situbondo]] atau sebaliknya. Kelurahan ini lebih diketahui pada kawasan Jalan Barong ke arah barat, padahal wilayahnya mencakup beberapa rumah di Perumahan [[Kebalenan, Banyuwangi, Banyuwangi|Kebalenan]] Baru II yang masuk dalam Lingkungan Watu Ulo. Wilayah Kelurahan Bakungan terdiri dari pemukiman penduduk yang berjejer di kawasan Lingkungan Gaplek dan Krajan (sepanjang Jalan Barong) dan lahan pertanian di Lingkungan Watu Ulo dan di sisi utara kelurahan yang berbatasan dengan [[Mojopanggung, Giri, Banyuwangi|Kelurahan Mojopanggung]]. Pemukiman penduduk juga terdapat di Lingkungan Watu Ulo<ref>[http://jurnalbesuki.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2333&Itemid=46 Berawal Dari Alergi, Sempat Divonis Gizi Buruk]Diakses 15 Juli 2013 14.10</ref><ref>[http://cerminbayusaksono.blogspot.com/2009/11/memutus-rantai-mafia-kabel.html Memutus Rantai Mafia Kabel]</ref> meskipun jumlah rumah yang lebih sedikit dengan jarak antar rumah yang jarang. Pembangunan perumahan-perumahan baru<ref>[http://www.kemenpera.go.id/images/gambar/surat%20pernyataan%20pengembang%20stimulan%20psu%202012.pdf SURAT PERNYATAAN PENGEMBANG PERUMAHAN - Kemenpera...]</ref> (seperti halnya di [[Kebalenan, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Kebalenan]] sangat pesat dan menyebabkan lahan pertanian semakin berkurang.
 
== Kondisi Masyarakat ==
Mayoritas dari warga Kelurahan Bakungan adalah suku Osing (suku asli [[Banyuwangi]]). Kelurahan ini juga disebut sebagai Kelurahan Adat Bakungan karena setiap tahun (satu pekan setelah hari raya [[Idul Adha]] setiap tahunnya) diadakan [[Seblang|Upacara Seblang]]. Upacara Seblang ini diawali dengan pengajian bersama setelah Salat Magrib. Lalu aliran listrik di seluruh wilayah kelurahan dimatikan dan dimulailah prosesi ''ider bumi'' yakni, parade warga berjalan berkeliling kampung dengan membawa obor tradisional (''oncor'') dari bambu. Setelah ''ider bumi'' selesai, para penduduk pulang ke rumah masing-masing mempersiapkan ''selamatan kampung'' yang dilakukan dengan makan bersama di depan rumah masing-masing. Menu yang disajikan biasanya seragam yakni ''pecel pitihk'' (ayam yang dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu-bumbu). Setelah makan bersama selesai, warga berduyun-duyun ke balai desa (di Kelurahan Bakungan yang disebut ''balai desa'' berbeda dengan ''kantor lurah'', balai desa ini hanya digunakan saat upacara Sebalang) untuk menyaksikan tari Seblang yakni tarian yang dilakukan oleh seorang lanjut usia yang telah dipilih dan ''penari yang telah dipilih'' tersebut menari dengan mata terpejam karena dirasuki oleh roh penari zaman dahulu.<ref>[http://www.banyuwangitourism.com/index.php?view=details&id=24%3Aritual-seblang-bakungan&option=com_eventlist&Itemid=171 Event - RITUAL SEBLANG BAKUNGAN]</ref>
 
== Pendidikan ==