Adolf Galland: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 42:
Pada akhir tahun 1941 Galland telah menjadi General der Jagdflieger (Komandan Penerbang Tempur) dan ditugaskan di [[Berlin]]. Gerhard Schoepfel menggantikan posisinya sebagai Komodor dari JG 26 yang menjadi kesayangan Galland. Pada tanggal 28 Januari 1942 [[Hitler]] kembali menganugerahinya dengan penghargaan, kali ini adalah medali super prestisius, Berlian (Brillanten atau Diamonds). Saat itu Galland masih berpangkat kolonel. Tapi pada tahun tersebut dia naik pangkat menjadi Generalmajor, dan kemudian Generalleutnant. Galland sangat antusias terhadap proyek [[jet tempur]] yang sedang dikembangkan oleh Jerman secara rahasia, dan dia memberikan dukungan penuhnya pada program [[Messerschmitt Me-262]], pesawat jet tempur canggih Jerman terbaru. Sayangnya, pengembangannya tertunda setahun lebih lama karena Hitler mengintervensi dengan menginginkan agar pesawat baru tersebut dijadikan sebagai pembom “Schwalbe“ dan bukannya pesawat tempur sehingga beberapa spesifikasi harus dirubah.
 
Pada bulan Januari tahun 1945, Galland dan beberapa [[perwira]] terkemuka lainnya (Günther Lützow dan Johannes Steinhoff) terlibat dalam pertentangan secara terbuka dengan panglima [[Luftwaffe]] [[Hermann Göring]] seputar pengembangan dan masa depan unit penerbang tempur Jerman. Konfrontasi tersebut begitu sengitnya sehingga membuat Galland dicopot dari jabatannya, dipenjara, dan bahkan mendapat ancaman diajukan ke [[mahkamah militer]] yang dapat berujung [[hukuman mati]] bagi dirinya. Pada akhirnya Galland berhasil lepas dari semua itu, kemungkinan besar karena reputasinya yang begitu menjulang di mata rakyat Jerman, dan akhirnya diperbolehkan untuk membentuk unit jet istimewa yang nantinya akan menggunakan pesawat [[Me-262]].

Galland lalu membentuk [[Jagdverband 44]], suatu unit khusus yang beranggotakan pilot-pilot tempur terbaik Jerman. Orang yang ditugaskan untuk menjadi perekrut anggotanya adalah rekannya sendiri [[Johannes Steinhoff]], yang mengunjungi semua pangkalan unit tempur Jerman utama demi menyeleksi pilot pilihan yang akan masuk. Beberapa nama pilot terkenal bergabung hanya dalam hitungan minggu : Gerhard Barkhorn, Walter Krupinski, Erich Hohagen, Günther Lützow, Wilhelm Herget dan Heinz Bär. Unit baru tersebut terlibat dalam beberapa misi dengan kesuksesan yang lumayan. Beberapa pesawat mereka diperlengkapi dengan roket R4M anti-bomber. Dalam serangan pertamanya menggunakan roket tersebut, Galland, bersama dengan wingman (penerbang pendamping) Walter Krupinski, menyerbu sekelompok [[B-26]] “Marauder“ Amerika. Roket dari pesawat Galland berhasil menembak jatuh dua dari mereka.
 
Pada pertempuran udara terakhirnya dalam [[Perang Dunia II]] tanggal 26 April 1945, Galland kembali bertempur melawan para Marauder. Kali ini roketnya macet tidak mau menembak, sehingga Galland terpaksa menggunakan kanon 30mm. [[Pesawat Me-262]] miliknya mendapat serangan balasan dari senapan mesin belakang dari lawannya, sementara bomber incarannya malah terlihat begitu ’tegar’ menghadapi serangan Galland. Ketika Galland berbalik untuk menghabisi bomber tersebut, dia begitu terkejut mendapati adanya pesawat [[P-47D]] musuh yang dipiloti oleh James Finnegan. Tembakan gencar dari delapan buah senapan mesin 12,7mm dari pesawat tersebut menderas gencar dan menghancurkan panel instrumen pesawat Galland, meremukkan kanopi jetnya, dan menghantam lutut kanannya. Dengan menahan rasa sakit yang luar biasa dan juga menghadapi pesawatnya yang mulai kehilangan tenaga, Galland kembali ke pangkalannya, berhasil mendarat hanya sesaat setelah serombongan pesawat tempur Sekutu ganti membombardirnya dengan serangan senapan mesin. Galland bisa keluar juga dari pesawatnya, dan berhasil menghindar dari serangan pesawat lawan. Dan dengan itu, berakhirlah sudah peran Galland dalam Perang Dunia II.