Cherman Effendi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'thumb|H.D. Cherman E. Pada tanggal 5 Desember 1985 '''Kol. Inf. H. Cherman E.''' dilantik menjadi Bupati Bandung. Beliau menjabat...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Dengan adanya pembatalan dari [[Pemerintah Pusat]], [[Pemerintah Daerah]] [[Kabupaten Bandung]] segera berusaha mencari lokasi baru bakal Ibukota Kabupaten. Usaha ini tentu tidak mudah dan memakan waktu yang cukup lama. Akhirnya terpilihlah [[Soreang]] sebagai Calon Ibukota Kabupaten. Waktu itu [[DPRD]] [[Kabupaten Bandung]] memberikan persetujuan dengan Surat tertanggal [[15 Mei]] [[1984]] Nomor 01/DP.003 Pim. DPRD/1984 perihal Penelitian lebih lanjut lokasi calon Ibukota [[Kabupaten Bandung]].
 
Dalam pemindahan ibukota, [[Bupati Bandung]] harus berupaya memindahkan ibukota Kabupaten ke [[Soreang]] atas biaya [[APBD]] [[Kabupaten Bandung]]. Kantor [[Bupati Bandung]] untuk sementara berkantor di [[Kewedanaan]] [[[Soreang]] dan untuk Sekretariat membangun di belakang kantor kewedanaan.
 
Dalam perjalanan pemindahan Ibukota dan pembangunan Gedung Pemerintahan [[Kabupaten Bandung]], [[Bupati Bandung]] menerima Perintah yang ke 2 yaitu melalui PP No. 116 tahun 1987 tentang perubahan batas wilayah [[Bandung|Kotamadya daerah tingkat II Bandung]] dengan [[Kabupaten Bandung|Kabupaten DT II Bandung]]. Yaitu [[Bupati Bandung]] harus menyerahkan daerah (kecamatan) yang berbatasan dengan [[Kota Bandung]]. Daerah itu merupakan daerah potensi yang merupakan masyarakat perkotaan yang mengerti dan mengikuti aturan. Daerah yang harus diserahkan ke [[Bandung|Kota Madya Bandung]] seluas kurang lebih 9000 Hektar sedangkan [[Bandung|Kota Madya Bandung]] sendiri mempunyai luas kurang lebih 8000 Hektar. [[Bandung|Kota Madya Bandung]] harus ada perluasan wilayah karena bertujuan untuk Lokasi Ibukota [[Jawa Barat|Propinsi Jawa Barat]].