Untung Syamsuri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k menambah disambiguasi
Baris 1:
{{untuk|tokoh [[Sejarah Nusantara]] dan [[Pahlawan Nasional Indonesia]]|Untung Surapati}}
[[Berkas:Untung2.jpg|right|thumb|Let.Kol Untung dalam [[Mahmilub]] atas keterlibatannya dalam [[G30S]]]]
[[Letnan Kolonel]] '''Untung bin Syamsuri''' (lahir di Desa Sruni, Kedungbajul, [[Kebumen]], [[Jawa Tengah]] pada [[3 Juli]] [[1926]], wafat di [[Cimahi]], [[Jawa Barat]] [[1966]]<ref>[http://untungsamsuri.blogspot.com/2010_03_01_archive.html "Peran Untung dan Soeharto dalam G-30S-PKI"]</ref>) adalah Komandan Batalyon I [[Cakrabirawa|Tjakrabirawa]] yang memimpin [[Gerakan 30 September]] pada tahun [[1965]]. Untung adalah bekas anak buah [[Soeharto]] ketika ia menjadi Komandan Resimen 15 di Solo. Untung adalah Komandan Kompi Batalyon 444 dan pernah mendapat didikan politik dari tokoh [[PKI]], [[Alimin]].
Baris 5 ⟶ 6:
Letkol Untung Sutopo Bin Syamsuri di pindah dari Kebumen ke Desa Jayengan, [[Solo]], pada tahun 1927. Nama kecilnya adalah '''Kusman'''. Ayahnya bernama Abdullah dan bekerja di sebuah toko peralatan batik di Pasar Kliwon, Solo. Sejak kecil Kusman telah diangkat anak oleh pamannya yang bernama Syamsuri. Kusman masuk sekolah dasar di Ketelan dan di sanalah dia mengenal permaina bola dan menjadi hobinya kemudian hari. Karena senang bermain bola Kusman pernah menjadi anggota KVC (Kaparen Voetball Club) di desanya. Setelah lulus sekolah dasar, Kusman melanjutkan ke sekolah dagang namun tidak sampai selesai karena [[Jepang]] mulai masuk ke [[Indonesia]] dan Kusman bergabung ke dalam ''[[Heiho]]''.
 
== Karier militer==
Semasa perang kemerdekaan untung bergabung dengan Batalyon Sudigdo yang berada di [[Wonogiri]], Solo. Selanjutnya Gubernur Militer Kolonel Sobroto memerintahkan agar Batalyon Sudigdo dipindahkan ke [[Cepogo, Boyolali|Cepogo]], di lereng gunung [[Merbabu]]. Kemudian Kusman pergi ke [[Madiun]] dan bergabung dengan teman-temannya. Setelah [[peristiwa Madiun]], Kusman berganti nama menjadi Untung Sutopo dan masuk TNI melalui Akademi Militer di [[Semarang]].
Baris 17 ⟶ 18:
 
== Hubungan dengan Soeharto ==
[[Berkas:Untung-soeharto-soekarno.jpg|thumb|right|Presiden [[Soekarno]] menerima [[Batalyon 454]] pada perayaan untuk veteran [[pembebasan Irian Barat]] di [[Istana Negara]], [[19 Januari]] [[1963]]. Tampak Mayor Untung (kiri, Komandan Batalyon 454) dan Jenderal [[Soeharto]].]]
[[Berkas:Untung-soeharto-soekarno.jpg|right]]
Bagi [[Soeharto]], Untung bukanlah orang lain. Hubungan keduanya cukup erat apalagi Soeharto pernah menjadi atasan Untung di Kodam Diponegoro. Indikasi kedekatan tersebut terlihat pada resepsi pernikahan Untung yang dihadiri oleh [[Soeharto]] beserta Ny. Tien Soeharto. Pernikahan tersebut berlangsung di [[Kebumen]] beberapa bulan sebelum G30S meletus. Kedatangan komandan pada resepsi pernikahan anak buahnya adalah hal yang jamak, yang tidak jamak adalah tampak ada hal khusus yang mendorong Soeharto dan istrinya hadir pada pernikahan tersebut mengingat jarak Jakarta - Kebumen bukanlah jarak yang dekat belum lagi ditambah pada masa tahun 1965 sarana transportasi sangatlah sulit.