Samkhya Yoga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara)
Humboldt (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 45:
== Inti ajaran ==
 
Menurut penjelasan dalam kitab ''[[Bhagawadgita]]'', [[perang]] diperlukan apabila segala cara gagal ditempuh untuk menegakkan kebenaran. Dalam ajaran [[agama Hindu]], membunuh manusia dilegalkan apabila dilakukan oleh [[kesatria]] yang sedang berperang membela kebenaran dan tanah air. Peperangan tidak boleh didasari oleh nafsu membunuh. Bagi kesatria yang turut berpartisipasi dalam peperangan, kewajiban utamanya adalah membinasakan musuh-musuhnya tanpa memikirkan [[pahala]].
 
Menurut ''Bhagawadgita'', dalam proses kematian di dunia nyata, hanya badan kasar yang mati, sedangkan [[jiwa]] tak pernah mati dengan berbagai cara. Menurut ajaran Hindu, setelah jiwa meninggalkan suatu badan maka jiwa mencari badan baru, ibarat orang melepas baju lama untuk memakai baju baru. Proses ini dikenal sebagai [[reinkarnasi]]. Jadi, semua kepribadian adalah [[individu]] yang kekal. Mereka adalah individu masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang, sebab roh-roh individual kekal selamanya dan mengalami reinkarnasi. Pengetahuan mengenai sang roh dan badan dari berbagai segi pandang pandang diuraikan dalam ''Bhagawadgita'' sebagai [[Samkhya]].