Siklus karbon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menghilangkan bagian [ * ]
Baris 43:
== adwdwrerrfdadsawd<nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki><nowiki>Masukkan teks yang tidak akan diformat di sini</nowiki><nowiki>
</nowiki></nowiki></nowiki></nowiki></nowiki></nowiki></nowiki> ==
== Karbon di laut ==
<!--[[Berkas:AYool GLODAP DIC.png|thumb|right|200px|Konsentasi DIC permukaan laut "saat ini" ([[1990-an]]) (dari the [[Global Ocean Data Analysis Project|GLODAP]] [[climatology]])]]-->
Laut mengandung sekitar 36.000 [[gigaton]] karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol [[pH]] di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (''source'') atau lubuk (''sink'') karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah ''[[upwelling]]'', karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah ''[[downwelling]]'' karbon (CO<sub>2</sub>) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO<sub>2</sub> memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
 
::CO<sub>2</sub> + H<sub>2</sub>O {{unicode|⇌}} H<sub>2</sub>CO<sub>3</sub>
 
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:
 
::H<sub>2</sub>CO<sub>3</sub> {{unicode|⇌}} H<sup>+</sup> + HCO<sub>3</sub><sup>−</sup>
 
== Model siklus karbon ==
Model siklus karbon dapat digabungkan ke dalam [[model iklim global]], sehingga reaksi interaktif dari lautan dan biosfer terhadap nilai CO<sub>2</sub> di masa depan dapat dimodelkan. Ada ketidakpastian yang besar dalam model ini, baik dalam sub model fisika maupun biokimia (khususnya pada sub model terakhir). Model-model seperti itu biasanya menunjukkan bahwa ada timbal balik yang positif antara temperatur dan CO<sub>2</sub>. Sebagai contoh, Zeng dkk. (''GRL'', 2004 [http://www.agu.org/pubs/crossref/2004/2004GL020904.shtml]) menemukan dalam model mereka bahwa terdapat pemanasan ekstra sebesar 0,6&nbsp;°C (yang sebaliknya dapat menambah jumlah CO<sub>2</sub> atmosferik yang lebih besar).