Kerajaan Tanah Hitu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 6264632 oleh 182.15.177.55 (Bicara) ... |
wikifisasi |
||
Baris 50:
Kapatah Tanah Hitu dari Uli Halawan dalam bahasa Hitu :
:''Upu Lihalawan-e Sopo Himi - o''
:''Hitu Upu-a Hata''
:''Tomu-a Upu-a Telu''
:''Nusa Hu’ul Amana Lima''
:''Laina Malono Lima''
:''Pattiluhu Mata Ena''
Artinya ▼
Tuan Emas Yang di Junjung (Raja Tanah Hitu)▼
Hitu Empat Perdana▼
Tomu Tiga Tuan (Tiga Pemimpin Ken Tomu)▼
Kampung Alifuru Lima Negeri▼
Lima Keluarga dari Hoamual (Waliulu, Wail, Ruhunussa, Nunlehu, Totowalat)▼
▲:Tuan Emas Yang di Junjung (Raja Tanah Hitu)
▲:Hitu Empat Perdana
▲:Tomu Tiga Tuan (Tiga Pemimpin Ken Tomu)
▲:Kampung Alifuru Lima Negeri
▲:Lima Keluarga dari Hoamual (Waliulu, Wail, Ruhunussa, Nunlehu, Totowalat)
Lane atau Kapatah (Sastra bertutur) dari klen Hunut dalam bahasa Hitu yang masih hidup sampai sekarang yang menyatakan dibawah perintah Latu Hitu (Raja Hitu):{{br}}
:''
:''
:''aman-e hahu’e, aman-e hahu’e,-o''{{br}}
:''aman-e hahu’e, aman-e hahu’e,-o''{{br}}
Baris 78:
:''awal le e jadi lete elia paunusa-o”''{{br}}
:Artinya :
:Kami dari Hunut, Kami dari Hunut
:Kami dari Hunut, Kami dari Hunut
Baris 92:
:Kejadian ini terjadi pertama di gunung Elia Paunussa
== Pemerintahan ==
Pada pemerintahan Raja Mateuna’ Negeri Hitu sebagai pusat kegiatan Kerjaan Tanah Hitu di Pindahkan ke Pesisir Pantai pada awal abad XV masehi kini Negeri Hitu sekarang, Raja Mateuna’ adalah Raja Kerajaan Tanah Hitu yang ke lima dan juga merupakan raja yang terakhir pada pusat kegiatan Kerajaan Tanah Hitu yang pertama sekarang menjadi dusun Ama Hitu letaknya kira-kira satu kilo meter dari negeri Hitu sekarang, beliau meninggal dunia pada 29 Juni 1634. Pada masa Raja Mateuna’ terjadi kontak pertama antara Portugis dengan Kerajaan Tanah Hitu, perlawanan fisik pada Perang Hitu- I Pada tahun 1520-1605 di pimpin oleh Tubanbessy-I, yaitu Kapitan Sepamole, dan akhirnya Portugis angkat kaki dari Tanah Hitu dan kemudian mendirikan Benteng Kota Laha di Teluk Ambon (Jazirah Lei timur) pada tahun 1575 dan mulai mengkristenkan Jazirah Lei Timur. ▼
Raja Mateuna’ adalah raja Kerajaan Tanah Hitu yang kelima dan juga merupakan raja yang terakhir pada pusat kegiatan Kerajaan Tanah Hitu yang pertama sekarang menjadi dusun Ama Hitu letaknya kira-kira 1 km dari negeri Hitu sekarang. Beliau meninggal dunia pada tanggal 29 Juni 1634.
Belanda melakukan perubahan besar-besaran dalam struktur pemerintahan Kerajaan Tanah Hitu yaitu mengangkat Orang Kaya menjadi raja dari setiap Uli sebagai raja tandingan dari Kerajaan Tanah Hitu. Hitu yang lama sebagai pusat kegiatan pemerintahan Kerajaan Tanah Hitu di bagi menjadi dua administrasi yaitu Hitulama dengan Hitumessing dengan politik pecah belah inilah (devidet et impera) Belanda benar-benar menghancurkan pemerintah Kerajaan Tanah Hitu sampai akar-akarnya. ▼
▲Pada pemerintahan Raja Mateuna’,
Negeri – Negeri di Jazirah Lei Hitu yang tidak termasuk di dalam Uli Hitu berarti negeri-negeri tersebut adalah negeri – negeri baru atau negeri-negeri yang belum ada pada zaman kekuasaan Kerajaan Tanah Hitu (1470-1682).Ketujuh Uli diantaranya : ▼
Raja Mateuna meninggalkan dua Putra yaitu Silimual dan Hunilamu, sedangkan istrinya berasal dari Halong dan ibunya berasal dari negeri Soya, Jazirah Lei Timur (Hitu Selatan). Beliau digantikan oleh putranya yang kedua yaitu Hunilamu menjadi Latu Sitania yang ke-VI (1637–1682). Sedangkan putra pertamanya Silimual ke Kerajaan Hoamual (Seram Barat) berdomisili disana dan menjadi Kapitan Huamual, memimpin perang melawan [[Belanda]] pada tahun 1625-1656 yang dikenal dengan [[Perang Hoamual]] dan seluruh keturunannya berdomisili disana sampai sekarang menjadi orang asli negeri Luhu (Seram Barat) bermarga Silehu.
Sesudah perginya Portugis, Belanda makin mengembangkan pengaruhnya dan mendirikan [[benteng]] pertahanan di Tanah Hitu bagian barat di pesisir pantai kaki [[Gunung Wawane]]. Maka Raja Hunilamu memerintahkan ketiga perdananya mendirikan negeri baru untuk berdampingan dengan Belanda ([[Benteng Amsterdam]]) agar bisa membendung pengaruh Belanda di Tanah Hitu. Negeri itu dalam bahasa Hitu bernama Hitu Helo artinya Hitu Baru. Karena makin berkembangnya pangaruh dialek bahasa, akhirnya kata Helo menjadi Hila yaitu negeri Hila sekarang dan negeri asal mereka negeri Hitu berganti nama menjadi negeri Hitu yang lama.
1. Uli Halawang terdiri dari dua negeri yaitu: ▼
Belanda tiba di Tanah Hitu pada tahun 1599 dan kemudian mendirikan kongsi dagang bernama [[VOC]] pada tahun 1602 sejak itulah terjadi perlawanan antara Belanda dengan Kerjaan Tanah Hitu, karena mendirikan [[monopoli]] dagang tersebut. Puncaknya terjadi [[Perang Hitu II]] atau Perang Wawane yang dipimpin oleh [[Kapitan Pattiwane]] anaknya perdana Jamilu dan Tubanbesi II, yaitu Kapitan Tahalele tahun 1634 -1643. Perlawanan terakhir yaitu [[Perang Kapahaha]] (1643 - 1646) yang dipimpin oleh Kapitan Talukabesi (Muhammad Uwen) dan Imam Ridjali setelah Kapitan Tahalele menghilang. Berakhirnya Perang Kapahaha ini Belanda dapat menguasi Jazirah Lei Hitu.
▲Belanda melakukan perubahan besar-besaran dalam struktur pemerintahan Kerajaan Tanah Hitu yaitu mengangkat Orang Kaya menjadi raja dari setiap
2. Uli Solemata (Wakane) terdiri dari tiga negeri yaitu:▼
3.Uli Sailesi terdiri dari empat negeri yaitu:▼
== Negeri-negeri ==
▲Negeri – Negeri di Jazirah Lei Hitu yang tidak termasuk di dalam Uli Hitu berarti negeri-negeri tersebut adalah
# Uli Halawang terdiri dari dua negeri yaitu Negeri Hitu dan Negeri Hila dengan pusatnya di Negeri Hitu .
# Uli Solemata (Wakane) terdiri dari tiga negeri yaitu Negeri Tial, Negeri Molowael(Tengah-Tengah) dan Negeri Tulehu dengan pusatnya di Negeri Tulehu.
# Uli Sailesi terdiri dari empat negeri yaitu Negeri Mamala, Negeri Morela, Negeri Liang dan Negeri Wai dengan pusatnya di Negeri Mamala.
# Uli Yala terdiri dari tiga negeri yaitu Negeri Seith, Negeri Ureng dan Negeri Allang dengan pusatnya di Seith.
[[Kategori:Kerajaan Tanah Hitu| ]]
|