Suko Sudarso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jasintacantik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
'''Suko Sudarso''' adalah seorang tokoh politik dan pengusaha [[Indonesia]] yang lebih dulu dikenal sebagai aktivis [[Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia]] (GMNI) [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) era 1960-an.
 
Ia lahir di [[Semarang]] dan merupakan anak kedua dari pasangan '''Raden Sudarso Suryomijoyo''' (mantan Bupati [[Purwokerto]] dan Wedana Semarang hingga akhirnya diangkat menjadi Wakil Gubernur [[Provinsi Jawa Tengah]]) dan '''Raden Ayu Tuti Amini''' (cicit dari '''Raden Mas Surowignyo''', Bupati pertama Blitar). Dari kedua orangtuanya ini Suko mendapat darah kebangsawanan [[Surakarta]]. Ayahnya adalah keturunan langsung '''Surahadimenggala I''' (Bupati ke-10 Semarang sekaligus menantu dari Sri Paduka [[Mangkunagara I]]). Nama keluarga Surahadimenggalan yang merupakan keturunan langsung [[Ki Ageng Pandan Arang]] I (Bupati pertama Semarang, putra Sultan [[Demak]] [[Adipati Unus]]) dikenal harum di Semarang sebagai simbol perlawanan pada penjajah saat [[Perang Jawa]]. Sedangkan ibunda Suko adalah keturunan langsung dari '''Surowignyo''', salah satu panglima perang [[Pangeran Diponegoro]] yang kemudian menjadi bupati pertama [[Blitar]].
 
Kakak kandung Suko satu-satunya, '''Raden rara Sri Kusmaning Purwati''', menikah dengan '''Letda.TNI.drg.Raden Djoko Soedibyo Sajjid''' (mantan Kepala Direktorat Gigi [[Kementerian Kesehatan Indonesia]] yang juga salah satu pejuang sentral [[pertempuran 10 November]] dan adik dari Guru Besar [[Kedokteran gigi]] [[Universitas Gadjah Mada]] [[Yogyakarta]] '''Prof.drg.Moerniati Sajjid''') yang merupakan putra dari seorang saudagar kaya [[Surabaya]] dan pendiri '''Yayasan Pendidikan Mardi Putera''', '''Raden Mohammad Sajjid'''.