Nicolaus Driyarkara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jasintacantik (bicara | kontrib)
k menambahkan Kategori:Tokoh Jawa menggunakan HotCat
Yanu Tri (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 6883063 oleh Bondox (bicara)
Baris 33:
 
Dengan metode [[fenomenologi eksistensial]], metode yang dikembangkan Malebranche, persoalan kemanusiaan ditempatkan dalam situasi bersama masyarakatnya. Driyarkara lewat perenungan kehidupan bangsa-negara Indonesia terlibat dalam jatuh-bangunnya menjadi Indonesia. Driyarkara mengamati, mempertanyakan, menggugat, memberi makna, dan menawarkan jalan keluar yang menerobos.
 
Salah satu yang sering dikutip dari pemikirannya adalah filsafat tentang permainan. Menurut Diriyarkara permaian sesungguhnya bermartabat. Dalam “Permainan sebagai aktivisasi dinamika”, yakni untuk menuju pembebasan manusia (Filsafat Manusia, hal 79-86, terutama pedoman penutup pada hal 83-84). Begini Driyarkara merefleksikan hakikat permaianan dengan amat jernih:
 
“Bermainlah dalam permainan tetapi janganlah main-main! Mainlah dengan sungguh-sungguh, tetapi permainan jangan dipersungguh. Kesungguhan permainan terletak dalam ketidaksungguhannya, sehingga permainan yang dipersungguh tidaklah sungguh lagi. Mainlah dengan eros, tetapi janganlah mau dipermainkan eros. Mainlah dengan agon tetapi jangan mau dipermainkan agon. Barang siapa mempermainkan permainan, akan menjadi permainan permainan. Bermainlah untuk bahagia tetapi janganlah mempermainkan bahagia”
 
Menarik untuk direfleksikan, bahwa sekelompok anak yang bermain bola, telah menjadikan permainan tersebut sebagai sebuah upaya pembebasan manusia untuk keluar dari dirinya sendiri dan menempatkannya dalam lingkup yang lebih luas sebagai makhluk sosial. Mereka dalam kepolosan dan keluguannya masing-masing telah menempatkan hakikat manusia sebagai makhluk yang sadar, bahwa mereka tidak hanya meng-aku, tetapi juga meng-kita.
 
 
=== Beberapa buku kumpulan tulisan dan tentang Driyarkara ===