Gihon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
Mata air Gihon ({{lang-en|Gihon Spring}}) merupakan sumber air utama untuk kota Daud, yaitu asal muasal kota [[Yerusalem]]. Tergolong "mata air yang terputus-putus" (''intermittent springs''), salah satu yang terutama di dunia - dan sumber air terpercaya sehingga memampukan orang tinggal di Yerusalem kuno. Mata air ini tidak hanya digunakan sebagai sumber air minum, tetapi juga untuk mengairi kebun-kebun di sekitar lembah [[Kidron]] yang letaknya bersebelahan. Kebun-kebun ini menghasilkan bahan makanan bagi penghuni mula-mula. Mata air ini, karena keluarnya terputus-putus, perlu ditampung dalam suatu kolam besar, yaitu [[Kolam Siloam]], yang digali untuk menyimpan jumlah besar air yang dibutuhkan penduduk kota itu jika mata air tidak mengalir.
 
=== Zaman raja Daud dan Salomo ===
Sekarang ini mata air tersebut berada di bawah pengawasan organisasi pemukim Israel, [[Elad]]. Kadang kala digunakan oleh orang Yahudi sebagai semacam [[mikvah]].<ref>Nir Hasson, [http://www.haaretz.com/news/national/settler-organization-granted-control-over-spring-in-east-jerusalem-1.435783 "Settler organization granted control over spring in East Jerusalem"], ''Haaretz'', 12 June 2012</ref>
Di dekat mata air Gihon inilah [[Salomo]] diurapi menjadi raja Israel, atas perintah raja [[Daud]] yang saat itu terbaring sakit pada hari tuanya. Dalam kesempatan raja Daud yang sedang sakit itu, Adonia, putra Daud tertua (akibat kematian abang-abangnya) memutuskan untuk mengangkat diri menjadi raja dan mempersembahkan domba, lembu dan ternak gemukan sebagai korban dekat batu Zohelet yang ada di samping En-Rogel, lalu mengundang semua saudaranya, anak-anak raja, dan semua orang Yehuda, pegawai-pegawai raja untuk berpesta. Namun, [[Salomo]], imam Zadok, Benaya bin Yoyada, nabi [[Natan]], Simei, Rei dan para pahlawan Daud yang tidak memihak kepada Adonia, tidak turut diundang. Setelah Natan mengabarkan hal itu kepada Daud dengan perantaraan [[Batsyeba]],<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 1:6-32}}</ref> maka [[Daud]] memberi perintah kepada Natan, Benaya dan Zadok, katanya:
:"''Bawalah para pegawai tuanmu ini, naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina kendaraanku sendiri, dan bawa dia ke (mata air) '''Gihon''' (di lembah Kidron). Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi dia di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru: Hidup raja Salomo! Sesudah itu kamu berjalan pulang dengan mengiring dia; lalu ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab dialah yang harus naik takhta menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk menjadi raja atas Israel dan Yehuda.''"<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 1:33-35}}</ref>
Lalu pergilah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, mereka menaikkan Salomo ke atas bagal betina raja Daud dan membawanya ke Gihon. Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru: "Hidup raja Salomo!"<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 1:38-39}}</ref> Ketika hal penobatan raja di Gihon itu diberitahukan oleh Yonatan anak imam Abyatar kepada Adonia, juga berita bahwa Salomo sekarang duduk di atas takhta kerajaan, sedangkan pegawai-pegawai raja telah datang mengucap selamat kepada raja Daud, maka semua undangan Adonia itu terkejut, lalu bangkit dan masing-masing pergi menurut jalannya, sehingga Adonia gagal menjadi raja.<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 1:42-49}}</ref>
 
=== Zaman Hizkia ===
Pada masa pemerintahan [[Hizkia]], [[Kerajaan Yehuda|raja Yehuda]], datanglah [[Sanherib]], raja [[Asyur]], menyerbu Yehuda. Ia mengepung kota-kota berkubu, dan berniat merebutnya. Ketika Hizkia mengetahui, bahwa Sanherib datang hendak memerangi Yerusalem, ia berunding dengan para panglima dan pahlawannya untuk menutup segala mata air yang terdapat di luar kota dan mereka itu bersedia membantunya. Maka berkumpullah banyak orang. Mereka menutup semua mata air dan sungai yang mengalir dari tengah-tengah negeri itu. Kata mereka: "Mengapa raja-raja Asyur harus mendapat banyak air, kalau mereka datang?"<ref>{{Alkitab|2 Tawarikh 32:1-4}}</ref> Kemudian Hizkia membendung aliran Gihon di sebelah hulu, membuat kolam dan saluran air dan menyalurkan air itu ke hilir, ke sebelah barat, ke dalam kota, yaitu ke kota Daud.<ref>[[2 Raja-raja 20#Ayat 20|2 Raja-raja 20:20]]; [[2 Tawarikh 32#Ayat 30|2 Tawarikh 32:30]]</ref>
 
=== Zaman Manasye ===
Raja [[Manasye]] bin Hizkia di permulaan pemerintahannya berlaku sangat keji menyembah berhala dan jauh dari Tuhan. Namun kemudian ia bertobat dari kelakuannya yang jahat, Tuhan memulihkan kedudukannya sebagai raja dan Manasye mengakui, bahwa Tuhan itu Allah. Setelah itu ia mulai membenahi negerinya dan kota Yerusalem, ia mendirikan tembok luar pada kota Daud, di sebelah Barat '''Gihon''', di lembah, sampai dekat Pintu Gerbang Ikan, mengelilingi Ofel. Tembok itu dibuatnya sangat tinggi. Ia menempatkan juga panglima-panglima perang di tiap kota kubu di Yehuda.<ref>{{Alkitab|2 Tawarikh 33:1-14}}</ref>
 
=== Sistem saluran air ===
Ada tiga sistem saluran air yang membawa air dari mata air ke kota melalui jalur bawah tanah:
* "Saluran dari [[Zaman Perunggu]] Tengah" (~1800 SM) - saluran yang cukup lurus, berasal dari [[Zaman Perunggu]] Tengah, digali 6.7 meter (20 kaki) di dalam tanah, lalu ditutup dengan lempengan batu-batu besar, kemudian disembunyikan di bawah tetumbuhan. Airnya dialirkan ke [[Kolam Siloam]]. Karenanya saluran ini adalah sejenis "''aqueduct''".
Baris 24 ⟶ 34:
 
Selama penggalian tahun 2009, ditemukan sebuah fragmen batu monumen bertulisan yang memastikan tarikh sekitar abad ke-8 SM. Walaupun hanya didapati pecahan-pecahan tulisan Ibrani, fragmen tersebut membktikan bahwa kota itu mempunyai tulisan-tulisan publik untuk menandai bangunan-bangunan besar pada abad ke-8 SM.<ref>Israel Antiquities Authority, A Fragment of a Hebrew Inscription from the Period of the Kings of Judah was Found photo [http://www.antiquities.org.il/images/articles//press/IAA_Inscription.jpg] article [http://www.antiquities.org.il/article_Item_eng.asp?sec_id=25&subj_id=240&id=1551&module_id=#as]</ref>
 
=== Zaman modern ===
Sekarang ini mata air tersebut berada di bawah pengawasan organisasi pemukim Israel, [[Elad]]. Kadang kala digunakan oleh orang Yahudi sebagai semacam [[mikvah]].<ref>Nir Hasson, [http://www.haaretz.com/news/national/settler-organization-granted-control-over-spring-in-east-jerusalem-1.435783 "Settler organization granted control over spring in East Jerusalem"], ''Haaretz'', 12 June 2012</ref>
 
Pemerintah kota Yerusalem telah membuat proposal untuk memulihkan tanah lembah, dengan cara menggantikan perumahan menjadi petamanan yang disebut "Taman Raja-raja" (''Garden of the King'') sehingga air dari Gihon dapat mengalir ke selatan menurut jalur kunonya.<ref name=muni>[http://www.jerusalem.muni.il/jer_main/TopSiteJerueng.asp?newstr=2&src=/jer_sys/muni/messages/item_news_en.asp?msg_id=10075+cat=37+sec_id=77&cont=1288] The King's Garden (Gan Hamelech, Al Bustan) - Development Plan, 02/03/2010, Jerusalem City Hall website.</ref><ref name=Selig>[http://www.jpost.com/Israel/Article.aspx?id=168833] Gan Hamelech residents wary of Barkat’s redevelopment plan, Abe Selig, Feb. 16, 2010, Jerusalem Post.</ref>
Baris 38 ⟶ 51:
[[Category:Yerusalem]]
[[Kategori:Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Kitab Kejadian]]
[[Kategori:Kitab 2 Raja-raja]]
[[Kategori:Kitab 2 Tawarikh]]