Propolis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12:
# Mengisolasi binatang yang terlanjur masuk dan mati di dalam sarang sehingga menjadi mumi yang tidak terlalu berbau dan berbahaya.
==Sejarah==
Awalnya, pendeta Mesir kuno menggunakan propolis sebagai salah satu bahan mengawetkan mumi. Dalam dunia kedokteran Arab, propolis diidentifikasi oleh Ibnu Sina sebagai malam yang berwarna gelap, sebagai sisa kotoran dari sarang. Sementara malam yang berwarna bening dikenali sebagai bahan untuk membuat sarang. Malam yang berwarna gelap ini diketahui memiliki sifat membersihkan. Namun tertulis juga dalam catatan Ibnu Sina, jika dicium akan menyebabkan bersin.<ref name="api">[http://www.apinetla.com.ar/congreso/c05.pdf ''Propolis: An Overview'', diakses dari situs apinetla.com.ar]</ref>
 
Bangsa Asiria kuno mempercayai propolis sebagai obat untuk melawan kanker dan tumor. Sementara Bangsa Yunani menggunakannya untuk mengobati bisul. <ref name=nlm>[http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/390.html ''Propolis'', diakses dari situs nlm.nih.gov]</ref>
 
Dalam pengobatan tradisional Georgia, ditemukan salep yang mengandung propolis untuk mengobati beberapa penyakit. Propolis digunakan untuk bayi yang baru lahir atau diusapkan kepada mainannya. Propolis juga digunakan untuk mengobati kutil, jika terjadi gangguan pernapasan, dan juga dalam kasus luka bakar dan [[angina]]. Manfaat propolis bisa ditelusuri dari sifat antimikrobanya. <ref name="api"/>
 
Begitu banyak klaim pengobatan tradisional yang menggunakan propolis, namun khasiatnya di era modern masih dipertanyakan.ref name=nlm/>
 
==Referensi==