Toeti Heraty: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andiriana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
Toety Heray juga aktif mengikuti beberapa festival internasional, di antaranya Festival Penyair International di [[Rotterdam]] (1981) dan International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City (1984). Puisi-puisinya telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing, antara lain dalam bahasa Belanda, Inggris, Jerman, dan Prancis.
 
Toeti Heraty dijuliki sebagai "satu-satunya wanita diantaradi antara penyair kontemporer terkemuka Indonesia".[5] Puisi-pusinya digambarkan sebagai sulit dimengerti, mengkombinasikan 'ambiguitas yang disengaja' dengan 'perumpamaan yang asosiatif dan tak dinyana'. [5] Namun mungkin gayanya yang menggunakan ironi dalam menggarisbawahi kedudukan rendah wanita di masyarakat patriakhal, yang membuat puisinya berbeda dengan para penyair lainnya.[5]
Ia menerbitkan kumpulan puisi pertamanya, berjudul "Sajak-Sajak 33" pada tahun 1974, termasuk di dalamnya "''Dua Wanita''", "''Siklus''", "''Geneva Bulan Juli''". Kumpulam puisinya yang kedua, "''Mimpi dan Pretensi''" terbit tahun 1982. Ia juga melakukan editing sebuah terbitan puisi berbahsa Belanda dan Indonesia, dan sebuah koleksi puisi dari para penyair wanita.[6] Puisinya yang terbaru, "''Calon Arang: the Story of A Woman Victimized by Patriarchy''", adalah lirik setebal buku, yang memberikan pandangan kritis atas persepsi dari figur tipikal Indonesia, Calon Arang. Puisi itu menghadirkan gambaran tiga dimensi dari seorang wanita yang mencoba bertahan terhadap lingkungan patrikhal yang represif, namun malangya ia malah dianggap sebagai penyihir legendaris.[2]
 
Toety Heraty dianggap sebagai salah satu wanita pemikir feminis generasi pertama dan banyak menulis banyak pemikiran penting tentang wanita. [2] Puisinya merefleksikan tidak hanya penadangan feminisnya, tetapi juga kecintaannya terhadap seni. Rumahnya di [[Menteng]] merangkap sebagai gallerygaleri, menyimpang sejumlah koleksi lukisan karya pelukis terkenal, diantanyadi antaranya [[Affandi]], [[S. Sudjojono]], [[Srihadi Soedarsono]]. Ia pernah menjabat sebagai Ketua [[Yayasan Mitra Budaya Indonesia]], pada tahun 1998. Toety Heraty juga adalah pendiri [[Jurnal Perempuan]], majalah feminis yang mengangkat isu-isu penting tentang wanita. Ia juga mengabdikan dirinya pada [[Suara Ibu Peduli]], suatu organisasi non-pemerintahnonpemerintah, yang memperjuangkan pemberdayaan wanita.
 
== Hasil karya ==