Tumbang Titi, Ketapang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
+pic, perbaiki redaksi
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 44:
 
==Penduduk==
Penduduk asli Kecamatan Tumbang Titi adalah suku [[Dayak Pesaguan]]. Namun dengan semakin terbukanya wilayah dan berkembangnya transportasi, suku-suku dan etnis lain pun berdatangan untuk bekerja dan menetap di wilayah ini. Warga kota Tumbang Titi kini berasal dari etnis Dayak, Melayu, Tionghoa dan Jawa serta sejumlah kecil etnis lain dari Flores, dan Madura. Agama yang dianut adalah Katolik, Kristen Protestan dan Islam. Profesi warga antara lain pedagang, PNS, pegawai swasta, guru, petugas kesehatan, pensiunan, polisi, tentara, buruh dan petani. Dengan keberadaan perusahaan-perusahaan perkebunan [[kelapa sawit]] di Kabupaten Ketapang, banyak warga yang memiliki kapling-kapling sawit sebagai bagian dari pekerjaan sampingan mereka.
 
Di luar aktivitas kerja, warga memperoleh hiburan melalui televisi, perayaan perkawinan, upacara adat, perayaan peristiwa tertentu seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Pramuka, serta Pasar Malam dengan berbagai atraksinya yang dilaksanakan setiap tahun. Bahan bacaan seperti surat kabar, majalah atau buku sangat langka. Koran dan majalah hanya dapat diperoleh di Kota Ketapang, itupun bukan yang terkini. Misalnya saja surat kabar nasional yang terbit pada hari Minggu, mungkin baru dapat diperoleh di Ketapang pada hari Rabu berikutnya. Majalah mingguan baru akan muncul dua minggu hingga satu bulan kemudian.