Uwi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 13 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q1932852
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
* ''D. vulgaris'' <small> Miquel</small>
}}
'''Uwi''' (''Dioscorea alata''), atau dikenal dengan sebutan '''ubi''' saja, '''uwi legi''',<ref name=Soeseno>Soeseno, Slamet (1985). ''Sayur-Mayur untuk Karang Gizi''. hal.107-108. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya.</ref> '''uwi manis''', '''uwi kelapa''',<ref name=Deptan>{{cite web |title= Ubi kelapa (Dioscorea) |publisher=Sistem Informasi Plasma Nutfah Pertanian |url= http://biogen.litbang.deptan.go.id/plasmanutfah/template.php?l=commodity_menu.php&m=commodity_home.php&commodity_id=05013&group_id=05&institution_shortname=BB-BIOGEN&num_accession=19 |accessdate=22 April 2013}}</ref> '''ubi kelapa''',<ref name=Sastra>Sastrapradja, Setijati; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Rukmini (1981). ''Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian'' '''7''':103. [[Jakarta]]:LBN - [[LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]].</ref> '''huwi''',<ref name=Prohati/> '''lame''' ([[Sulawesi]]), '''ubi''' ([[Bahasa Bali|Bali]]), '''lutu''' ([[Banda]]), '''same''' ([[Bahasa Makassar|Makassar]] dan [[Bahasa Bugis|Bugis]])<ref name=vlsm/>, ubi alabio ([[bahasa Banjar|Banjar]]), atau ''yam''<ref name="hijau">{{cite web |title= Ubi Alabio |publisher=Situs Hijau - Media Pertanian Online |url= http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=36&id_kolom=2 |accessdate=4 Mei 2013}}</ref> adalah suatu ubi-ubian yang bisa dimakan dan paling digemari daripada [[spesies]] lainnya dari genus ''Dioscorea''.<ref name=Sastra/> Uwi atau ubi kelapa ini bersama-sama dengan [[ubi pasir]] (''Dioscorea pentaphylla'') dan [[gembili]] (''D. aculeata'') bisa dimakan tanpa membahayakan atau lebih aman ketimbang [[ubi singapursingapura]] (''D. bulbifera'') dan juga [[gadung]] (''D. hispida'') .<ref name=Soeseno/>
 
== Deskripsi ==
Uwi merupakan [[perdu]] yang memanjat dan dapat mencapai ketinggian 3-10 [[meter|m]].<ref name=Sastra/> Tumbuhan ini semusim. berumah 2, memanjat, sistem perakarannya berserabut.<ref name=Prohati/> [[Umbi]]nya beragam, bulat, pipih panjang, bercabang, atau menjari. Uwi dinamai berdasarkan bentuk umbinya. Daging umbinya ada yang putih ungu atau warna [[gading]]. [[Bunga]]nya berwarna dua macam, yang jantan berwarna kuning/kuning kehijauan, sementara yang betina berwarna kuning saja. [[Perbungaan]]nya majemuk, terletak di ketiak daun, bulir jantan tersusun rapat dengan ukuran 1-3 [[cm]], sementara betina tidak. Panjangnya 12-50 [[cm]], mahkotanya hijau, panjangnya ± 2 [[mm]].<ref name=vlsm/> [[Batang]]nya bersayap 4,<ref name=Sastra/> memanjat ke kanan, tidak berduri tetapi kadangkala kasar atau berbintik di bagian dasar, bersudut 4 dan berwarna hijau sampai keunguan. [[Daun]]nya berbentuk bulat [[telur]], tunggal, berseling di bagian dasar, berhadapan dibagian atas, agak seperti anak panah atau melonjong seperti tombak, hijau terang atau seringkali agak keunguan.<ref name=Prohati/> Berukuran 15-20 [[cm]] × 10-15 [[cm]]. Bentuk pertulangannya melengkung, dan licin.<ref name=vlsm/>
 
BisaUbi dibedakanAlabio denganmerah mempunyai sirip batang dan ujung tangkai daun berwarna merah keunguan, bentuk ubi bulat dan menjari. Daging ubi Alabio merah ini mempunyai aroma harum jika direbus. Ubi Alabio putih memiliki sirip batang dan tangkai daun berwarna hijau keputihan, bentuk ubi panjang dan tidak memiliki aroma harum. Kulit ubi berwarna coklat, namun ubi merah warna kulitnya lebih tua (coklat kehitaman).<ref name="hijau"/> Berbeda dari [[gembili]]. Yangyang mana,memiliki umbi gembili lebih kecil dengan [[daun]] yang berselang-seling., Jugajuga bisa dibedakan dengandari ''Dioscorea floridana'' Bartl. dan ''D. quaternata'' (Walt.) Gmel., yang tumbuh di dataran [[banjir]] (floodplain) dengan [[daun]] yang berbentuk [[perisai]] dengan panjang setidaknya 15 [[cm]].<ref name=Dios/>
 
== Persebaran &dan ekologi ==
AslinyaUwi aslinya berasal dari [[Asia Tenggara]].<ref name=Dios/> Lalu tersebar ke [[India]], [[Semenanjung Malaya]], dan [[Pasifik]].<ref name=Sastra/> Lagi, oleh orang [[Portugis]] dan [[Spanyol]] ke [[Amerika]] pada tahun 1500-an. Catatan terbaru menunjukkan, ia tersebar pula ke [[Florida]] dibawa oleh tukang bunga. Ia juga dinaturalisasikan ke utara Florida dalam jumlah banyak. Juga, di selatan [[Florida]] bisa didapati di wilayah pesisir.<ref name=Dios/> Di [[Karibia]], uwi ditanam sebagai spesies yang penting.
 
Di negara-negara [[Asia Tenggara]] seperti [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Filipina]], [[Vietnam]] dan juga [[Papua Nugini]] dianggap sangat penting sebagai makanan. Di [[Kepulauan Banggai]], uwi merupakan makanan pokok masyarakat, selain itu juga huwi masih digunakan dalam barter barang dengan masyarakat luar.<ref name=Prohati/>
 
==Varietas Referensi lokal==
Varietas-varietas lokal ubi Alabioa yang dibudidayakan petani di Kalimantan Selatan, diantaranya adalah ubi Habang Harum, ubi Kesuma (Jaranang), Ubi Tongkat (Tiang), ubi Ketan (Tongkol), ubi Nyiur, ubi Jawa, ubi Cina, ubi Putih, ubi Habang Carang. Varietas ubi Putih memiliki bentuk ubi yang panjang, warna daging puith dan rasa ubi setelah direbus lembut. Ubi Habang Harum memiliki ubi bulat, merah keunguan dengan rasa lembut agak berlendir dan beraroma khas. Ubi Habang Carang memiliki ubi panjang bercabang, merah keunguan dengan rasa lembut agak berlendir, air rebusan berwarna merah.<ref name="hijau"/>
 
==Habitat dan budidaya==
Ubi Alabio dibudidayakan di lahan lebak dangkal dan tengahan dengan pola monokoltur atau monokultur dengan tanaman padi, jagung, lombok, dan terong yang dilakukan satu tahun sekali. Ubi Alabio termasuk tanaman yang tidak tahan genangan air dan menghendaki tanah gembur. Penanaman dilakukan pada bagian guludan surjan pada saat air mulai surut (menjelang musim kemarau) atau pada musim kemarau saat lahan kering. Meskipun tanaman ini dapat tumbuh pada taanah miskin, namun tanggap terhadap pemupukan.<ref name="hijau"/>
 
Budidaya ubi Alabio dimuali dengan penyiapan bibit, dalam bentuk ubi. Ubi dipotong-potong dari semua bagian yaitu pangkal, tengah dan ujung. Makin besar potongan ubi untuk bibit makin besar pula hasil ubi. Bibit disemaikan terlebih dahulu, setelah keluar tunas ditanam di lahan. Satu bibit menghasilkan satu ubi. Penanaman ubi Alabo dilakukan pada bulan Mei-Juli dan dipanen bulan Oktober-Desember (umur panen sekitar 4-7 bulan). Ubi dipanen bila daun dan batang yang mulai mengering. Ubi Alabioa segar tahan disimpan hingga 6 bulan.<ref name="hijau"/>
 
==Bahan pangan alternatif==
Ubi Alabio merupakan sumber karbohidrat potensial yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya di lahan rawa dan di daerah-daerah kering. Disamping sebagai pangan pokok pendamping beras, uwi juga memiliki potensi untuk industri pengolahan yang dapat menghasilkan berbagai produk olahan. Selain itu, dapat diandalkan untuk mendukung kecukupan panan dan sumber pendapatan bagi petani. Ubi Alabio dapat dijadikan alternatif penyediaan bahan pangan untuk mengurangi besaran konsumsi beras yang terus meningkat.<ref name="hijau"/>
 
Biasanya masyarakat mengkonsumsi ubi alabio dengan cara dikukus atau direbus, dan digoreng. Ada pula yang mengolahnya menjadi sejenis makanan ala pizza, yang disebut "lempeng". Umbi yang berbentuk bulat dan bercabang ini memiliki warna merah-ungu atau putih. Sebagai bahan pangan, ubi alabio komposisinya cukup memadai. Selain sebagai sumber karbohidrat, juga mengandung PATI, protein, serta, bahkan gula. Agar memiliki nilai tambah lebih, peneliti dari Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Banjarbaru - Kalimantan Selatan, mencoba mengolah ubi alabio menjadi berbagai produk olahan yang lebih variatif, penampilan menarik dan rasa sesuai selera masyarakat.<ref name=blp>{{cite web |title= Ubi Alabio, Sumber Pangan Alternatif dari Lahan Rawa Pengganti Beras |publisher= Badan Litbang Pertanian - Kementrian Pertanian Republik Indonesia |url= http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/431/ |accessdate=4 Mei 2013}}</ref>
 
Untuk produk setengah jadi, ubi alabio dapat diolah menjadi sawut, berbentuk serpihan kering dengan kadar air sekitar 10%, sehingga tahan disimpan. Penggunaannya mudah. Cukup disiram dengan air panas, diaduk, kemudian dikukus sekitar 15 menit sampai lunak. Sawut dapat dikonsumsi pula dengan sayur dan lauk, atau dicampur dengan larutan gula merah. Sedangkan untuk pembuatan tepung adalah dengan cara menggiling sawut ubi yang berbentuk serpihan kering. Ubi ini juga berpotensi sebagai bahan baku industri seperti pati, roti, dan alkohol. Bahkan ubi alabio merah dapat dibuat sebagai bahan baku es krim.<ref name="blp"/>
 
==Referensi==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.asiafood.org/glossary_1.cfm?alpha=Y&wordid=3184&startno=1&endno=25 Asia Food Glossary Page]
 
[[Kategori:Umbi-umbian]]