Surat Yohanes yang Kedua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 54 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q131453
Tag: menghilangkan bagian [ * ]
Baris 2:
 
==Latar Belakang==
===Penulis===
Penulis surat 2 Yohanes dan [[Surat 3 Yohanes|3 Yohanes]] adalah orang yang sama.<ref name="Groenen">C. Groenen. 1984. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.371-374.</ref> ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang "Penatua" ({{Alkitab|2 Yohanes 1}}; {{Alkitab|3 Yohanes 1}}).<ref name="Groenen"/> Gelar penatua merupakan sebuah gelar kehormatan yang mengandung kewibaan penulis.<ref name="Groenen"/> Gelar penatua juga bukan merupakan gelar petugas/pejabat jemaat seperti dalam surat-surat pastoral.<ref name="Groenen"/> Penatua adalah seorang tokoh yang berwibawa secara pribadi.<ref name="Groenen"/>
 
Para ahli ilmu tafsir yang sesuai dengan tradisi menerima bahwa penulis [[Injil Yohanes]] dan [[Surat 1 Yohanes]] ialah [[rasul Yohanes]].<ref name="Groenen"/> Hal ini juga bersesuaian dengan 2 Yohanes dan [[Surat 3 Yohanes|3 Yohanes]] yang menyatakan Si Penatua adalah rasul Yohanes.<ref name="Groenen"/> Namun demikian, dalam tradisi ditemukan juga pendapat bahwa penulis 2 Yohanes dan [[Surat 3 Yohanes|3 Yohanes]], yaitu "Penatua", berbeda dengan rasul Yohanes ([[Hieronimus]], tahun [[400]] [[Masehi]], [[Sinoda Roma]] tahun [[382]] [[Masehi]]).<ref name="Groenen"/>
 
===Tujuan Penulisan===
Surat 2 Yohanes ditujukan kepada "Ibu" yang terpilih serta anak-anaknya.<ref name="Groenen"/> Maksud dari penggunaan kata "ibu" bukanlah seorang ibu secara harafiah yang diketahui oleh banyak orang, melainkan ini adalah sebuah istilah untuk menggambarkan sebuah jemaat serta anggota-anggotanya.<ref name="Groenen"/> {{Alkitab|2 Yohanes 4}} mengatakan hanya sebagian anggota-anggota jemaat hidup dalam kebenaran dan bagian inti surat ini adalah berupa peringatan terhadap pihak-pihak penyesat yang mengancam [[iman]] kepada [[Yesus Kristus]].<ref name="Groenen"/> Orang seharusnya berpegang teguh pada pengajaran Yesus.<ref name="Groenen"/> Surat ini dengan demikian ditulis untuk membuat pembacanya siap siaga untuk menghadapi pengajar-pengajar sesat. <ref name="Donald">D. Guthrie, dkk. 2003. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. hal.877.</ref>