D. N. Aidit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
Baris 22:
Ada beberapa versi tentang kematian DN Aidit ini. Menurut versi pertama, Aidit tertangkap di [[Jawa Tengah]], lalu dibawa oleh sebuah batalyon [[Kostrad]] ke [[Boyolali]]. Kemudian ia dibawa ke dekat sebuah sumur dan disuruh berdiri di situ. Kepadanya diberikan waktu setengah jam sebelum "diberesi". Waktu setengah jam itu digunakan Aidit untuk membuat pidato yang berapi-api. Hal ini membangkitkan kemarahan semua tentara yang mendengarnya, sehingga mereka tidak dapat mengendalikan emosi mereka. Akibatnya, mereka kemudian menembaknya hingga mati. versi yang lain mengatakan bahwa ia diledakkan bersama-sama dengan rumah tempat ia ditahan. Betapapun juga, sampai sekarang tidak diketahui di mana jenazahnya dimakamkan.
 
Selain kematiannya, kelahiran Aidit pun bermacam-macam versi. Beberapa mengatakan Aidit kelahiran [[Medan]], [[30 Juli]] [[1923]] dengan nama lengkap Dja'far Nawi Aidit. Keluarga Aidit konon berasal dari [[Maninjau]], [[Sumatera Barat]] yang pergi merantau ke Belitung.<ref>{{cite book | author=Dusky Pandoe, Marthias | title=Jernih Melihat, Cermat Mencatat | publisher= Kompas, Jakarta | year=2010 | id= }} Halaman 43.</ref> Namun banyak masyarakat Maninjau tidak pernah mengetahui dan mengakui hal itu.
 
Aidit BELUM MENINGGAL,
TANGGAL 12-12-2012 DIA MENGHADIRI ACARA DARI UNO-SWISSINDO
 
== Tulisan DN Aidit ==