Dursasana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: ja:ドゥフシャーサナ
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 68:
 
Setelah Korawa tertumpas habis, Kerajaan Hastina pun jatuh ke tangan para Pandawa. Bima menempati istana Dursasana, yaitu Banjarjunut sebagai tempat tinggalnya.
 
== Versi Pewayangan Sunda ==
 
Dikisahkan setelah menemukan Gatotkaca yang telah gugur tertusuk tombak kuntawijayadanu, Bhima mengejar pembunuh Gatotkaca yang tidak lain adalah Adipati [[Karna]]. Dalam suasana malam yang gelap, Bhima mencari Adipati Karna yang menurutnya harus ia bunuh karena sudah menghilangkan nyawa Gatotkaca. Entah bagaimana, muncullah Dursasana yang menghalangi pencarian Bhima' dalam pertemuan itu Dursasana menantang berkelahi dengan Bhima. Tetapi Bhima tidak mau mengabulkan tantangan Dursasana, maka secara paksa Dursasana menyerang Bhima dengan pertarungan di pinggir sungai. Cepot, yang mengetahui tuannya itu sedang bertarung melawan Dursasana' segera melapor kepada Kyai Semar Badranaya dan Prabu Kresna. Mendengar laporan Cepot, Kyai Semar Badranaya dan Prabu Kresna segera menuju lokasi kejadian.
 
Pertarungan antara Bhima melawan Dursasana berlangsung sengit, keduanya saling membanting dan saling menjambak rambut' Para Prajurit dari kedua belah pihak yang melihatnya tidak berani mencegahnya dan hanya bisa menyaksikan saja.
 
Pertarungan ini diwarnai dengan saling ejek-ejekan, Dursasana mengejek nama ayah Bhima, Pandu' dengan sebutan pengecut.
Sedangkan Bhima mengejek nama ayah Dursasana, Drestarastra' dengan sebutan manusia tak punya mata alias buta.
Malah hal itu semakin membakar emosi Dursasana sehingga ia melabrak Bhima dan kembali melanjutkan pertarungan tersebut, sampai pada akhirnya Dursasana kelelahan dan berniat lari dari pertarungan. Tetapi Dursasana berhasil dicegat dan kembali dihabisi oleh Bhima, Setalah Dursasana babak belur dihakimi Bhima' Duryudana dan para Kurawa yang lain datang menemui Bhima.
 
Duryudana meminta agar Dursasana jangan disiksa terus-menerus, sambil berjanji jika Dursasana diampuni maka Kerajaan Hastina dan Kerajaan Amarta akan diberikan secara sukarela. Lalu setelah mendengar perkataan Duryudana, Bhima pun melepas tangannya yang sedang menjambak rambut Dursasana. Tetapi, Bhima kembali menjambak rambut Dursasana' hal ini dilakukan karena dahulu Dursasana pernah menjambak rambut Drupadi, kakak iparnya' saat terjadinya permainan judi 12 Tahun yang lalu.
 
 
 
== Lihat pula ==