Kabupaten Bangka Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 64:
 
'''Nama-nama Desa/Kelurahan:'''
# [[Kelurahan Koba]]
## [[Kelurahan Arung Dalam]]
### [[Kelurahan Berok]]
#### [[Kelurahan Padang Mulya]]
##### [[Kelurahan Simpang Perlang]]
###### [[Desa Guntung]]
###### [[Desa Kurau]]
####### [[Desa Kurau Barat]]
# [[Desa Terentang III]]
# [[Desa Penyak]]
# [[Desa Nibung]]
 
# Kelurahan Koba
Koba merupakan kelurahan tertua di Bangka Tengah. Berdasarkan hasil penelitian yang dituangkan dalam Buku Koba dalam Histiografi, Koba merupakan kota tua yang memiliki nilai historis yang panjang dan telah menjadi saksi dari beberapa periodesasi perkembangan kekuasaan. Terkait nama Koba, ada 2 (dua) versi. Pertama, koba berasal dari pohon asam koba. Kekhasan tersebut menyebabkan disebut kampung Koba. Kedua, Koba berasal dari kapal China Wangkang yang bernama Kobe, tenggelam di Sungai Berok yang kini tak terlacak keberadaannya. Namun berdasarkan bukti fisik, keterangan tokoh masyarakat dan kebiasaan penggunaan nama pohon sebagai nama daerah di Pulau Bangka, maka versi pertama lebih dapat diterima. Potensi: perdagangan/jasa, pertambangan(timah). Berdasarkan memiliki sektor unggulan dan trademark-nya sebagai Kota Bisnis, maka Slogan Kelurahan Koba dapat dirumuskan dalam kata “BERSEJARAH” (BERmartabat, SEJAhteRa, Aman dan Harmonis).
 
## Kelurahan Arung Dalam
Asal mula nama Arung Dalam berasal dari kata Arung (cekungan) yang sangat dalam yang dahulu terdapat didaerah ini. Saat ini pun arung tersebut masih ada, namun tidak lagi sedalam dulu. Dibagin bawah arung, terdapat dua buah kolam dari batu bata yang dulu dijadikan tempat pemandian.satu kolam untuk perempuan dan satunya lagi untuk laki-laki. Kolam itu kini tidak digunakan lagi oleh masyarakat sehingga terlihat tidak terawatt. Tidak jauh dari kolam tersebut ada pantai. Adanya arung dalam tersebutlah yang dijadikan nama kampung, lalu desa dan kini nama kelurahan arung dalam. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, potensi: pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan/jasa, pertambangan(timah). Berdasarkan memiliki potensi unggulan disektor wisata pantai dan trademarknya sebagai Wisata Gerbang Kota (SABANGKO), maka slogan kelurahan Arung Dalam dapat dirumuskan dalam kata “BESUKOR” (BErbudaya religious, SUkses, KOndusif, dan Ramah).
 
### Kelurahan Berok
Asal usul penamaan Berok berasal dari nama pelabuhan yang berada di Kelurahan ini. Pelabuhan timah di era kolonial Belanda ini dulunya menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal besar perdagangan. Nama berok sendiri sepertinya diambil dari nama sungai Berok dimana Pelabuhan Berada. Sementara kenapa sungai tersebut dinamakan Berok belum didapat sumbernya, sehingga diperlukan penelusuran lebih lanjut. Saat ini pelabuhan Berok hanya menjadi tempat berlabuh sedikit perahu dan tinggal tersisa kayu-kayu bekas pelabuhan dan eks pelabuhan berok seharusnya sejak awal mendapatkan perhatian serius sebagai situs sejarah sehingga dilindungi sebagai cagar budaya dan menjadi asset wisata. Dasar Perda no 32/2006, potensi: pertambangan, perikanan, jasa
 
#### Kelurahan Padang Mulya
Arti kata padang Mulya adalah Padang/kawasan yang bersih, bersinar penuh dengan kemilauan. Daerah ini terdapat banyak pohon sapu, masyarakat di sekitar sini selalu mengambil pohon ini untuk membersihkan
pekarangan rumahnya, di malam hari daerah ini bersinar dikarenakan dipancari cahaya bulan dan lingkungan nya yang bersih. Masyarakat beranggapan bahwa ini merupakan kemuliaan dan anugerah Tuhan yang telah diberikan. Dasar Perda no 32/2006 , potensi: pertanian,perkebunan,pertambangan, perikanan,perdagangan dan jasa. Berdasarkan visi kelurahan, kondisi daerah dan social budaya masyarakat, serta mendukung sector prioritas tersebut, maka Slogan Kelurahan Padang Mulia dapat dirumuskan dalam kata “BEKAWAN” yang bermakna Bersih, EloK, Aman, dan berWawasAN).
 
##### Kelurahan Simpang Perlang
Terkait asal usul penamaan kelurahan, nama Simpang Perlang sudah digunakan sebagai nama dusun sebelum menjadi kelurahan. Penamaan ini pada prinsipnya tidak terlalu memiliki perjalanan sejarah, legenda atau cerita masa lalu. Namun hanya didasarkan pada posisi dusunnya terletak di persimpangan menuju Desa Perlang Kecamatan Lubuk Besar. Sehingga dulu dinamakanlah kampung/dusun dengan sebutan Simpang Perlang sampai dengan sekarang. Dasar Perda no 32/2006, potensi: pertambangan,perkebunan, perdagangan/jasa.
 
###### Desa Guntung
*Nama Kades : Mursalin, S.Pdi*
Asal mula Desa Guntung berawal dari cerita di sebuah daerah yang masyarakatnya memiliki kentungan yang disebut sebagai Gentong. Gentong diletakkan dibalai pertemuan dan diyakini memiliki kekuatan gaib dan ditunggui oleh makhluk gaib yang terkadang terlihat, namun hanya oleh anak-anak. Suara tung tung tung dari gentong ini yang membuat warga menamakan daerah ini sebagai Guntung, yang berasal dari kata Gentong dan Tung. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, potensi: pertanian, perkebunan, perikanan,pertambangan(timah). Berdasarkan pemetaan potensi dan trademark-nya sebagai Desa Tambak, maka Slogan Desa Guntung dapat dirumuskan dalam kata “BEKUSIR” (BEriman, Kekeluargaan, Unggul, pesiSIR).
 
###### Desa Kurau
*Nama Kades : Kasim*
Asal mula keberadaan desa Kurau dimulai dari Kisah legenda pada tahun 1810 silam. Ada 3 (tiga) orang menggunakan kendaraan jukon (biduk) di desa yang saat itu belum punya nama. Ketiga orang tersebut adalah Datuk Terang, Datuk Sahib, dan Datuk Kapak. Ketiganya memiliki keahlian , keterampilan, dan pengetahuan sehingga sangat dipandang dan dihormati oleh penduduk setempat. Ketiganya mengusulkan agar dibangun jembatan yang terbuat dari kayu-kayu besar, tinggi,keras, dan lurus yang tumbuh dihulu sungai. Penduduk desa menamakan pohon itu dengan nama Pohon Kurau/Kayu Kurau. Jembatan ini dibuat untuk menyatukan kedua daratan yang terpisah oleh sungai.Potensi: perkebunan, perikanan,perdagangan. Berdasarkan potensi dan trademarknya sebagai desa Wisata Bahari Desa kurau dapat dirumuskan dengan Slogan “BESAMPAN” (Bersih, Sehat, AMan, soPAn, dan Nyaman).
 
####### Desa Kurau Barat
Cikal bakal Desa Kurau Barat menurut sejarah sudah ada sejak tahun 1910. Keberadaan desa ini diawali oleh keluarga besar Atok Azmi. Beliau adalah seorang penghulu sekaligus tokoh agama yang banyak menghabiskan waktunya untuk mengajarkan ilmu agama. Selain itu, adapula Atok Sayuti, Atok H. Marwan, dan Atok H.Ibrahim yang menjadi penerus atau regenerasidari Atok Azmi. Sementara nama Desa Kurau Barat berasal dari gemuruh ombak laut pada dulu kala yang penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Potensi: perkebunan, perikanan. Dengan unggulan desa pada sektor kelautan dan perkebunan, serta dikenal trademark-nya sebagai Desa Pesisir karena berada didaerah pesisir maka Slogan Desa Kurau Barat dapat dirumuskan dengan kata “BEPUKAT” (Berbudaya, berPadU, dan bermufaKAT).
 
# Desa Terentang III
Pada zaman kolonial Belanda, desa ini merupakan pemukiman sederhana dengan jalan setapak yang hanya bias dilewati kendaraan roda dua. Di Desa ini terdapat tempat pemandian umum warga yang merupakan aliran sungai kecil dan rawa-rawa. Di perairan ini banyak ditemukan pohon Terentang dan diantaranya terdapat 3 (tiga) batang pohon Terentang yang ukurannya sangat besar. Berdasarkan cerita leluhur tersebut, pemukiman ini disebut dengan nama Desa Air Terentang III. Kemudian oleh generasi berikutnya memudahkan dalam penyebutannya disepakati menjadi Desa Terentang III. Desa ini Juga menjadi Desa ketiga yang menggunakan nama Terentang, setelah Terentang I (satu) di Kecamatan Kelapa dan Terentang II (dua) di Kecamatan Payung. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, potensi: pertanian, perkebunan, perikanan,pertambangan(timah). Berdasarkan pengembangan perkebunan jeruk dan tujuan agrowisata dan trademark-nya sebagai Desa Jeruk, maka Slogan Desa Terentang III dapat dirumuskan dalam kata “BERPANEN” (BErsahaja, Rajin, PANdai, dan telatEN).
 
#Desa Penyak
Nama Desa Penyak sendiri berasal dari kata Penyuak atau Penyu. Jadi saat itu banyak penyu yang bertelur disepanjang pantai Penyak. Banyaknya penyu dipantai ini membuat para perompak menyebut kampung ini sebagai Penyak. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, potensi: pertanian, perkebunan, perdagangan,perikanan,wisata laut bahari,pertambangan(timah). Berdasarkan potensi dan trademark-nya sebagai Desa Kuliner Bahari , maka Slogan Desa Penyak dapat dirumuskan dengan kata “BEOMBAK” (Bersih, ElOk, Mandiri, Berbudaya, Amanah, dan Kompak).
 
# Desa Nibung
Asal mula penamaan “Nibung” diambil dari nama sebuah pohon/kayu bernama Nibung yang merupakan jenis pohon Palem. Konon pohon/kayu Nibung ini dulunya tumbuh di tengah-tengah balai pertemuan yang pada waktu itu masih berbentuk rumah panggung. Berdasarkan peristiwa tersebutlah desa ini dinamakan Desa Nibung. Dasar SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981, potensi: pertanian, perkebunan, perdagangan,perikanan,pertambangan(timah). Berdasarkan pemetaan potensi dan trademark-nya sebagai Desa Kebon, maka Slogan Desa Nibung dapat dirumuskan dalam kata “BERBATANG” (BERmartabat, Berbudaya, Taat, ANGgun).
# [[Namang, Bangka Tengah|Namang]]
# [[Lubuk, Bangka Tengah|Lubuk]]