Pedologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Reverted 1 edit by 114.79.29.194 (talk) identified as vandalism to last revision by 182.4.129.156. (TW)
Baris 12:
Berdasarkan kriteria itu, ditemukan banyak sekali jenis tanah di dunia. Untuk memudahkannya, seringkali para ahli melakukan klasifikasi secara lokal. Untuk Indonesia misalnya dikenal ''sistem klasifikasi Dudal-Soepraptohardjo'' (1957-1961)<ref>Dudal, R., and M. Soepraptohardjo. 1957. ''Soil Classification in Indonesia''. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimatologi, Bogor.</ref> yang masih dirujuk hingga saat ini di Indonesia untuk kepentingan [[pertanian]], khususnya dalam versi yang dimodifikasi oleh [[Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat]] (Puslittanak) pada tahun 1978 dan 1982.
 
Pada tahun 1975 dirilis ''sistem klasifikasi [[USDA]]'' (Departemen Pertanian [[Amerika Serikat|AS]]). Sistem ini dibuat karena sistem-sistem klasifikasi lama saling tumpang tindih dalam penamaan akibat perbedaan kriteria. Dalam pemakaiannya, sistem USDA memberikan kriteria yang jelas dibandingkan sistem klasifikasi lain, sehingga sistem USDA ini biasa disertakan dalam pengklasifikasian tanah untuk mendampingi penamaan berdasarkan ''sistem [[FAO]]'' atau PPT (Pusat Penelitian Tanah). Kelemahan dari sistem ini, khususnya untuk negara berkembang, adalah kriterianya yang sangat mendasarkan pada analisis [[laboratorium]] yang rinci, sehingga para praktisi sulit untuk mendefinisikan langsung di lapangan. Walaupun demikian, sistem USDA sangat membantu karena memakai sistem penamaan yang konsisten.sabusa
 
Untuk komunikasi di antara para ahli tanah dunia, [[Organisasi Pangan dan Pertanian]] (FAO) telah mengembangkan sistem klasifikasi tanah pula sejak 1974. Pada tahun 1998 kemudian disepakati dipakainya [[sistem klasifikasi WRB]] dari ''[[World Reference Base for Soil Resources]]'', suatu proyek bentukan FAO, untuk menggantikan sistem ini. Versi terbaru dari sistem WRB dirilis pada tahun 2007.