Masjid Mantingan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zekti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 48:
Makam ini selalu ramai dikunjungi pada saat ''khol'' untuk memperingati wafatnya Sunan Mantingan berikut upacara ''ganti luwur'' (Penggantian Kelambu). Upacara ini diselenggarakan setiap satu tahun pada tanggal 17 Rabiul 'Awal, sehari sebelum peringatan Hari Jadi Jepara. Makam Mantingan sampai sekarang masih dianggap sakral dan mempunyai tuah bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya. Pohon [[pace]] yang tumbuh disekitar makam, konon bagi Ibu-ibu yang sudah sekian tahun menikah belum dikarunia putra diharapkan sering berziarah ke Makam Mantingan dan mengambil buah pace yang jatuh untuk dibuat [[rujak]] kemudian dimakan bersama suami. <ref>http://www.jeparatourism.com/2012/01/mantingan-mosque.html</ref>
 
==Air keramat==
Kepercayaan lain adalah adanya tuah ''air mantingan'' yang menurut kisahnya ampuh untuk menguji kejujuran seseorang dan membuktikan hal mana yang benar dan yang salah. Biasanya air keramat ini digunakan masyarakat Jepara dan sekitarnya bila sedang menghadapi suatu sengketa. Air ini diberi mantra dan doa lalu diminum.
 
Baris 61 ⟶ 62:
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Masjid di Jawa Tengah]]
 
[[Kategori:Air Keramat dari Jepara]]
 
 
[[jv:Masjid Mantingan]]