Kitab Habakuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AvicBot (bicara | kontrib)
k r2.6.8) (Robot: Mengubah yo:Ìwé Habakkuku menjadi yo:Ìwé Hábákkúkù
Baris 15:
 
== Latar belakang ==
Kitab Habakuk tidak secara detail menyediakan data mengenai peristiwa sejarah atau situasi politis yang membawa ia dalam perdebatannya dengan Allah. Konteks penulisan dari kitab [[Habakuk]] tidak jauh berbeda dengan konteks [[Zefanya]].<ref name="Boyd">Frank M. Boyd. 2006. ''Kitab Nabi-nabi Kecil''. Jawa Timur: Gandum Mas.</ref> Kitab [[Habakuk]] dilatarabelakangi oleh situasi peperangan di mana ada beberapa bangsa yang terlibat, salah satunya adalah bangsa [[Kasdim]]. Hal ini ditunjukkan dalam Habakuk 1:6 di mana terdapat nama bangsa [[Kasdim]]. Peperangan ini terjadi sekitar abad ke-7 Sebelum Masehi di mana pada masa ini orang Kasdim mampu menaklukkan [[Mesir]] yang diperintah oleh [[Firaun]] Neko[[Nekho]] di [[sungai Efrat]]. Peperangan tersebut menyebabkan kondisi sosial dan religius saat itu sangat kacau. Dalam peperangan ini, orang-orang [[Kasdim]] juga berusaha untuk menguasai dunia di bawah pemerintahan raja [[Yoyakim]]. Pada masa ini juga sang nabi mengumumkan penyerangan orang Kasdim sekitar 605-604 SM. Pada masa pemerintahan raja Yoyakim juga banyak terjadi korupsi. Hal ini ditunjukkan dalam 1:2-4. Penyerangan orang Kasdim ini dilakukan ketika [[kerajaan Babilonia]] mengalahkan [[kerajaan Asyur]] dan [[Mesir kuno|Mesir]] dalam peperangan di [[KarkemishKarkemis]]. Hal ini dilakukan [[kerajaan Babilonia]] untuk memperkuat kekuasaan mereka di daerah barat. Dalam situasi peperangan inilah [[Nabi]] [[Habakuk]] mencoba untuk tetap mempertahankan imannya kepada janji [[Tuhan]]. Peperangan tersebut menyebabkan kondisi sosial dan religius saat itu sangat kacau. Dalam peperangan ini, orang-orang [[Kasdim]] juga berusaha untuk menguasai dunia di bawah pemerintahan raja [[Yoyakim]]. Pada masa ini juga sang nabi mengumumkan penyerangan orang Kasdim sekitar 605-604 SM. Pada masa pemerintahan raja Yoyakim juga banyak terjadi korupsi. Hal ini ditunjukkan dalam 1:2-4.<ref name="Hiebert"/>
 
{{cquote|''Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi. Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.''}}