Laut Pedalaman Seto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
perbaiki terjemahan
Midori (bicara | kontrib)
Baris 37:
Laut Pedalaman Seto merupakan habitat untuk lebih dari 500 spesies laut, misalnya: ikan ayu, ikan [[amphidromous]], [[belangkas]], [[lumba-lumba ambu]], dan [[hiu putih]] yang kadang-kadang menyerang orang di Laut Pedalaman Seto. Dahulu, banyak [[paus (mamalia)|paus]] muncul untuk mencari makan atau berkembang biak, namun mereka kini sudah tidak ada lagi di Laut Pedalaman Seto akibat [[perburuan paus]] dan polusi, kecuali seekor dua ekor yang tersesat.
 
[[Berkas:Itsukushima torii distance.jpg|thumb|300px|[[Torii]] [[Kuil Itsukushima]] berada di Laut Pedalaman Seto.]]
Pada zaman es terakhir, [[permukaan laut]] diperkirakan lebih rendah dari sekarang. Setelah zaman es berakhir, air laut mengalir ke tempat-tempat lebih rendah antara pegunungan di [[Chūgoku]] dan pegunungan di [[Shikoku]] hingga membentuk Laut Pedalaman Seto seperti sekarang.
 
Baris 48:
Selama periode feodal, "suigun" (bajak laut) merebut kekuasaan di sebagian besar wilayah pesisir. Klan Kono di [[Provinsi Iyo]] (sekarang [[Prefektur Ehime]]) dan klan Kobayakawa (dilanjutkan oleh klan Mori) di [[Provinsi Aki]] (sekarang bagian dari [[Prefektur Hiroshima]]) adalah dua klan ''suigun'' terkenal dari Laut Pedalaman Seto.
 
Pada [[periode Edo]], Laut Pedalaman Seto adalah salah satu jalur transportasi tersibuk di Jepang. Laut ini merupakan jalan tembus ke [[Laut Jepang]]. Laut Pedalaman Seto tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi utama antara [[Kansai]] dan [[Kyushu]], melainkan juga untuk wilayah [[Hokuriku]], [[Tōhoku]], dan bahkan [[Hokkaido]] (yang waktu itu masih disebut Ezo). Pelabuhan utama pada zaman Edo adalah [[Osaka]], [[Sakai]], Shimotsui, [[Ushimado]], dan [[Tomonoura]]. Laut Pedalaman Seto juga dilewati para [[daimyo]] asal Jepang bagian barat dalam perjalanan dinas mereka ke Edo untuk memenuhi kewajiban dalam sistem ''[[sankin-kōtai]].'' Sebagian dari mereka menaiki kapal dari Osaka. Berkat transportasi melalui Laut Pedalaman Seto, Osaka menjadi pusat ekonomi Jepang. Setiap [[sistem domain di Jepang|domain]] feodal memiliki kantor cabang yang disebut Ozakayashiki di Osaka. Ozakayashiki adalah salah satu bentuk awal bank di Jepang, dan berfungsi sebagai kantor perdagangan dan mengurus pendapatan daimyo yang waktu itu dihitung dalam bentuk ''[[koku]]'' atau sistem penilaian kekayaan domandomain menurut total produksi beras.
 
Setelah [[Restorasi Meiji]], industrialisasi berlangsung dengan cepat di daerah pesisir Laut Pedalaman Seto. Markas besar Angkatan Laut Jepang dibangun di kota [[Kure]]. Sejak periode Meiji, pengembangan transportasi darat telah mengurangi pentingnya Laut Pedalaman Seto sebagai jalur transportasi. [[Jalur Kereta Api Utama Sanyō]] dibangun di Pulau Honshu dan Jalur Kereta Api Utama Yosan dibangun di [[Shikoku]] (keduanya selesai sebelum [[Perang Dunia II]]). Tiga rangkaian jembatan yang menghubungkan Pulau Honshu dan Shikoku juga dibangun dan selesai pada akhir abad 20). Hingga kini, Laut Pedalaman Seto masih digunakan sebagai jalur transportasi kargo internasional dan jalur transportasi lokal antara Pulau Honshu, Shikoku, dan Kyushu.