UTM-125: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{| class="infobox Monorel" style="width:250px; text-align:left; font-size: 95%; |labelstyle = background:#ddf;"
{{Infobox
|+ style="font-size: larger;" | '''UTM-125'''
|name = Monorel
|image = [[ImageBerkas:425642 532235780123073 1289876429 n.jpg|250pxjmpl|UTM-125 ketika uji coba]]
|title = UTM-125
|-
|image = [[Image:425642 532235780123073 1289876429 n.jpg|250px]]
|label1 =! Jenis :
|caption = UTM-125 saat uji coba
|data1 = Angkutan darat
 
|-
|labelstyle = background:#ccf;
|label3 =! Desain :
|titlestyle = background:#ddf;
|data3 = Kusnan Nuryadi bersama PT Melu Bangun Wiweka
 
|-
 
|label2 =! Produsen :
|label1 = Jenis :
|data2 = PT Flobbus Indonesia
|data1 = Angkutan darat
|-
|label2 = Produsen :
! Status :
|data2 = PT Flobbus Indonesia
|data4 = Prototipe
|label3 = Desain :
}|}
|data3 = Kusnan Nuryadi bersama PT Melu Bangun Wiweka
|label4 = Status
|data4 = Prototipe
 
}}
 
'''UTM-125''' adalah sebuah [[monorel]] buatan [[Indonesia]]. UTM-125 adalah singkatan dari Urban Transit monorel 125. Nama itu diambil karena monorel ini memiliki kapasitas 125 penumpang per gerbong. [[Monorel]] ini memiliki keunggulan dibandingkan beberapa [[monorel]] lainnya yaitu memiliki pintu darurat di gerbong depan dan belakang. Pintu darurat ini terinspirasi dari kasus macetnya [[monorel]] di KL beberapa tahun lalu, sehingga pengelola harus mengeluarkan penumpang secara paksa dari dalam gerbong selama dua jam.
Baris 25 ⟶ 20:
Monorel ini diklaim memiliki 96% kandungan lokal yang meliputi resources maupun teknologi. Monorel ini dirancang oleh [[Kusnan Nuryadi]]. Beliau adalah pakar teknik kontruksi dan [[mesin]]. Untuk mendesain UTM-125 Kusnan mengkaji dan memadukan teknologi [[monorel]] dari [[Jerman]] dan [[Jepang]] terutama pada bagian bogie. Penelitian dan pembangunan prototipe monorel, baik konstruksi jalan maupun wahananya, dilakukan Kusnan bersama timnya dari PT [[Melu Bangun Wiweka]] (MBW) sejak 2010.
 
Prototipe UTM-125 telah selesai dibangun pada bulan November 2012. Sebelumnya prototipeprototype [[monorel]] ini telah melakukan serangkaian uji coba di trek sepanjang 50 meter, di kawasan pabrik [[Cibitung]]. Tahap berikutnya adalah pembangunan trek monorel sepanjang 1,5 km, di [[Sentul]], [[Bogor]], untuk uji performansi.
 
Pengujian konstruksi jalan dan gerbong monorel akan bekerja sama dengan [[Kementerian Riset dan Teknologi]] dan [[Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi]]. ”Aspek konstruksi, keselamatan, performansi kendaraan harus teruji secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan,” Kusnan memaparkan. Apabila semua rangkaian ujian telah selesai, barulah [[monorel]] ini siap diproduksi massal oleh PT [[Flobbus Indonesia]]