UTM-125: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arifazri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arifazri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
Monorel ini diklaim memiliki 96% kandungan lokal yang meliputi resources maupun teknologi. Monorel ini dirancang oleh [[Kusnan Nuryadi]]. Beliau adalah pakar teknik kontruksi dan [[mesin]]. Untuk mendesain [[UTM-125]] Kusnan mengkaji dan memadukan teknologi [[monorel]] dari [[Jerman]] dan [[Jepang]] terutama pada bagian bogie. Penelitian dan pembangunan prototipe monorel, baik konstruksi jalan maupun wahananya, dilakukan Kusnan bersama timnya dari PT [[Melu Bangun Wiweka]] (MBW) sejak 2010.
 
PrototypePrototipe '''UTM 125''' telah selesai dibangun pada bulan November 2012. Sebelumnya prototype [[monorel]] ini telah melakukan serangkaian uji coba di trek sepanjang 50 meter, di kawasan pabrik Cibitung. Tahap berikutnya adalah pembangunan trek monorel sepanjang 1,5 km, di Sentul, Bogor, untuk uji performansi.
 
Pengujian konstruksi jalan dan gerbong monorel akan bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. ”Aspek konstruksi, keselamatan, performansi kendaraan harus teruji secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan,” Kusnan memaparkan. Apabila semua rangkaian ujian telah selesai, barulah [[monorel]] ini siap diproduksi massal oleh PT [[Flobbus Indonesia]]