Petahana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 125.162.231.167 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Bennylin
Baris 4:
== Etimologi ==
Kata ini pertama kali diperkenalkan oleh [[Salomo Simanungkalit]]<ref>[http://rubrikbahasa.wordpress.com/2009/03/06/sini-situ-sana/ 6 Mar 2009. Jos Daniel Parera, "Sini, Situ, Sana"]</ref> pada tanggal 6 Februari 2009 sebagai padanan kata <ref>[http://rubrikbahasa.wordpress.com/2009/02/06/presiden-petahana/ 6 Feb 2009, [[Salomo Simanungkalit]], "Presiden petahana"]</ref> dalam konteks [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009]]. Menurutnya, alasan kata ini baru dibutuhkan pada waktu itu adalah karena sebelumnya presiden (Soeharto) tidak memiliki penantang, oleh sebab itu tidak ada kebutuhan untuk kata "petahana" dalam konteks pemilihan presiden. Walaupun begitu, Salomo Simanungkalit juga memprediksikan pada artikel yang sama tentang kemungkinan munculnya kata "'''inkamben'''" sebagai [[alihaksara]] istilah tersebut dalam bahasa Inggris, sehingga sebelum hal tersebut terjadi, ia berusaha mencari dan mempopulerkan padanannya di dalam bahasa Indonesia, alih-alih mengalihaksarakannya. Sejak saat itu, mayoritas surat kabar menggunakan istilah "petahana" sebagai padanan istilah bahasa Inggris "''incumbent''".
 
M. Ridwan Mj.
Pengertian yang dimaksud oleh Salomo Simanungkalit lebih mengarah kepada pendekatan antara Incumbent dgn Encumbent sehingga kecenderungan penggunaan arti bahasanya adalah "Petahana". Sebenarnya pendekatan yang lebih mendekati kebenaran adalah pemegang jabatan suatu kantor atau suatu pos jabatan tertentu yang menjadi jalan untuk menuju keatas atau TOP LEADHER.
Sehingga pengertian ini dapat di etimologikan dengan "posisi personal" apabila kita melakukan pendekatan personalia dimana dikenal sebagai personalia aparatur dan personalia publik. Namun dalam pengertian politik dimana terjadi perkembangan sosio psikologi pendekatan manusia dengan manusia yaitu pendekatan bottom up, pendekatan langsung, dan pendekatan komando atau top down maka secara pendekatan politik juga dapat dietimologikan dengan "posisi personal" seseorang dalam melakukan hubungan. Dan "posisi personal" ini dapat disinonimkan dengan "perorangan" atau "pribadi" atau "privat". Dan antonim katanya adalah encumbent dapat berarti bervariasi atau berkelompok. Diambil dari literatur buku panduan personalia alm. Bokori Dg Madjaga, SH. "Tata Personalia", Pegawai BPN Propinsi Sulawesi Selatan 1979.
 
== Referensi ==