Zuber Usman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sulakbar (bicara | kontrib)
Baris 34:
Regarding Balai Pustaka's [[language politics|language policies]] during the [[Dutch East Indies|colonial period]], Usman wrote that although the publisher's prescribed Malay was not as organic or free to develop as those in outside publications, it was much less restrictive than traditional written forms.{{sfn|Wahab Ali|2012|p=78}}
 
==LegacyWarisan==
Zuber Usman telah dicatat oleh Guru besar sastra dan bahasa Indonesia di Universitas Sydney, sebagai perintis kritik sastra Indonesia.{{sfn|Foulcher|2002|p=101}}
 
Zuber Usman merupakan orang yang pertama kali yang mengemukakan ide pembentukan Fakultas Sastra dan Sosial Budaya dalam makalah yang dipaparkannya pada seminar "Pembangunan Daerah Sumatera Barat" di Padang pada tahun 1964. TheMakalah speechtersebut calledmenuntut foragar thesarana area'spendidikan educationaldi facilitiesSumatera toBarat bedikembangkan furtheragar developedprovinsi totersebut reunitedapat Westmengikuti Sumatraperkembangan withnasional, thesetelah restbeberapa oftahun Indonesiasebelumnya afterdiasingkan itkarena hadmenjadi beentempat alienated for housing theduduknya [[RevolutionaryPemerintahan GovernmentRevolusioner of the Republic ofRepublik Indonesia]]. HoweverNamun, Usman wastidak uninvolvedmembantu indalam theurusan administrativeadministratif effortssehingga behindfakultas the faculty's establishment,itu whichdidirikan tookpada untiltahun 1982.{{sfn|Andalas 2011, Sejarah Ringkas}}
 
==Footnotes==