Seno Gumira Ajidarma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 72:
Kemudian Seno menulis cerpen dan esai tentang teater.
Kalau sekarang ia jadi sastrawan, sebetulnya bukan itu mulanya. Tapi mau jadi seniman. Seniman yang dia lihat tadinya bukan karya, tetapi [[Rendra]] yang santai, bisa bicara, hura-hura, nyentrik, rambut boleh gondrong.
Baris 78:
Sampai saat ini Seno telah menghasilkan puluhan cerpen yang dimuat di beberapa media massa. Cerpennya Pelajaran Mengarang terpilih sebagai cerpen terbaik Kompas 1993. Buku kumpulan cerpennya, antara lain: [[Manusia Kamar]] (1988), [[Penembak Misterius]] (1993), [[Saksi Mata]] (l994), [[Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi]] (1995), [[Sebuah Pertanyaan untuk Cinta]] (1996), [[Iblis Tidak Pernah Mati]] (1999). Karya lain berupa novel [[Matinya Seorang Penari Telanjang]][ (2000). Pada tahun 1987, Seno mendapat [[Sea Write Award]]. Berkat cerpennya Saksi Mata, Seno memperoleh [[Dinny O’Hearn Prize for Literary]], 1997.
Kesibukan Seno sekarang adalah membaca, menulis, memotret, jalan-jalan, selain bekerja di Pusat Dokumentasi Jakarta-Jakarta. <ref name="seno g1"> {{id}} http://www.goodreads.com/author/show/512651.Seno_Gumira_Ajidarma.</ref> Juga kini ia membuat komik. Baru saja ia membuat teater.
Pengalamannya yang menjadi anekdot yakni kalau dia naik taksi, sopir taksinya mengantuk, maka ia yang menggantikan menyopir. Si sopir disuruhnya tidur.
|