Rwanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 169:
Dengan 408 penduduk per kilometer persegi, kepadatan penduduk Rwanda merupakan salah satu yang tertinggi di Afrika. Sejarawan seperti [[Gérard Prunier]] meyakini bahwa genosida 1994 dapat dikaitkan dengan kepadatan penduduk.{{sfn|Prunier|1995|p=4}} Masyarakat Rwanda kebanyakan masih bersifat pedesaan, dan hanya ada sedikit kota besar; tempat tinggal penduduk sendiri menyebar secara merata di seluruh negara.{{sfn|Department of State (III)|2012}} Satu-satunya wilayah yang jarang dihuni adalah wilayah sabana di bekas provinsi [[Provinsi Umutara|Umutara]] dan Taman Nasional Akagera di timur.{{sfn|Streissguth|2007|p=11}} Kigali adalah kota terbesar dengan jumlah penduduk sebesar satu juta jiwa.{{sfn|Kigali City}} Peningkatan jumlah penduduk yang pesat merupakan tantangan bagi pengembangan infrastruktur.{{sfn|CIA (I)|2012}}{{sfn|Percival|Homer-Dixon|1995}}{{sfn|REMA (Chapter 2)|2009}} Kota penting lain adalah [[Gitarama (kota)|Gitarama]], [[Butare]], dan [[Gisenyi]], ketiganya memiliki jumlah penduduk di bawah 100.000 jiwa.{{sfn|National Census Service|2003|p=26}} Persentase penduduk perkotaan meningkat dari 6% pada tahun 1990,{{sfn|Percival|Homer-Dixon|1995}} menjadi 16,6% pada tahun 2006;{{sfn|National Institute of Statistics of Rwanda|2012|p=29}} namun, pada tahun 2011, persentasenya menurun sedikit menjadi 14.8%.{{sfn|National Institute of Statistics of Rwanda|2012|p=29}}
 
Rwanda sudah bersatu semenjak masa prakolonial,{{sfn|Appiah|Gates|2010|p=450}} dan penduduknya berasal dari satu kelompok etnik dan linguistik saja, yaitu [[Banyarwanda]];{{sfn|Mamdani|2002|p=52}} hal ini berbeda dengan sebagian besar negara di Afrika yang perbatasannya ditarik berdasarkan warisan kolonial dan tidak sesuai dengan batas etnis kerajaan-kerajaan prakolonial.{{sfn|Boyd|1979|p=1}} Di dalam kelompok Banyarwanda, terdapat tiga kelompok terpisah, yaitu Hutu (84% populasi pada tahun 2009), Tutsi (15%), dan Twa (1%).{{sfn|Prunier|1995|p=5}}{{sfn|CIA (I)|2012}} Twa adalah suku pygmyPygmy yang merupakan keturunan dari penduduk pertama Rwanda, namun para ahli masih belum sepakat mengenai asal usul dan perbedaan antara Hutu dan Tutsi.{{sfn|Mamdani|2002|pp=46–47}} Antropolog Jean Hiernaux menyatakan bahwa Tutsi adalah ras yang berbeda, dengan kecenderungan memiliki "kepala, wajah, dan hidung panjang dan kecil";{{sfn|Mamdani|2002|p=47}} antropolog lain, seperti Villia Jefremovas, meyakini bahwa tidak ada perbedaan fisik dan kategori tersebut tidak kaku secara historis.{{sfn|Jefremovas|1995}} Pada zaman prakolonial Rwanda, Tutsi merupakan kelompok yang berkuasa, sementara Hutu merupakan petani.{{sfn|Prunier|1995|pp=11–12}} Pemerintah Rwanda saat ini tidak menganjurkan perbedaan antara Hutu/Tutsi/Twa, dan telah menghapuskan klasifikasi tersebut di kartu identitas.{{sfn|Coleman|2010}}
 
[[Berkas:RwamaganaChurch.jpg|thumb|Gereja Rwamagana|alt=Foto yang menggambarkan gereja Katolik di Rwamagana, Provinsi Timur, termasuk pintu masuk, fasad, menara bel yang terpisah, dan halaman depan yang berdebu.]]