Rwanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 177:
 
== Budaya ==
[[Berkas:Rwanda IntoreDancers.jpg|thumb|left|Penari ''[[intore]]''.|alt=Foto yang menggambarkan dua penari pria dengan rambut palsu dari jerami, garmen leher, tombak dan tongkat.]]
 
Musik dan tari merupakan bagian penting dalam upacara, festival, perkumpulan sosial, dan penceritaan Rwanda. Tari tradisional yang paling terkenal adalah gerakan terkoreografi yang terdiri dari tiga komponen: ''[[umushagiriro]]'', atau tari sapi, dilakukan oleh perempuan;{{sfn|Rwanda Development Gateway}} ''[[intore]]'', atau tari pahlawan, dilakukan oleh laki-laki;{{sfn|Rwanda Development Gateway}} dan penabuhan drum ''ingoma'' yang juga dilakukan oleh laki-laki.{{sfn|RMCA}} Kelompok tari yang paling dikenal adalah [[Urukerereza]] yang didirikan oleh Presiden Habyarimana pada tahun 1974 dan telah menampilkan tarian baik di kancah nasional maupun internasional.{{sfn|Briggs|2004}} Secara tradisional, musik diturunkan secara lisan, dan gayanya bervariasi berdasarkan kelompok sosial. Drum merupakan instrumen yang sangat penting; penabuh drum kerajaan memperoleh status yang tinggi di istana Raja (''Mwami'').{{sfn|Adekunle|2007|pp=135–136}} Penabuh drum bermain bersama dalam suatu kelompok yang besarnya bervariasi, biasanya terdiri dari tujuh hingga sembilan orang.{{sfn|Adekunle|2007|p=139}} Industri musik populer Rwanda sendiri terus berkembang dan dipengaruhi oleh musik Afrika Timur, Kongo, dan Amerika. Genre yang paling populer adalah [[hip hop]], dengan perpaduan [[rap]], [[ragga]], [[R&B]], dan [[dance-pop]].{{sfn|Mbabazi|2008}}
Baris 183:
Masakan Rwanda didasarkan dari [[makanan pokok]] lokal yang dihasilkan oleh agrikultur teras seperti pisang, [[plantain]] (dikenal dengan nama [[kacang]], [[ubi jalar]], dan [[singkong]].{{sfn|Adekunle|2007|p=81}} Banyak orang Rwanda yang tidak memakan daging lebih dari beberapa kali sebulan.{{sfn|Adekunle|2007|p=81}} Bagi mereka yang tinggal di dekat danau, [[tilapia]] merupakan makanan populer.{{sfn|Adekunle|2007|p=81}} Kentang yang dibawa ke Rwanda oleh Jerman dan Belgia juga sangat populer.{{sfn|Adekunle|2007|p=13}} ''[[Ugali|Ubugari]]'' (atau ''umutsima''), atau adonan yang terbuat dari singkong atau jagung dan air untuk menghasilkan makanan yang konsistensinya mirip dengan [[bubur]], dimakan di seluruh Afrika Timur.{{sfn|Auzias|2007|p=74}} ''[[Isombe]]'' terbuat dari daun singkong yang dihaluskan dan disajikan dengan ikan yang dikeringkan.{{sfn|Adekunle|2007|p=13}} Makan siang biasa berupa prasmanan yang disebut ''mélange'', yang terdiri dari makanan pokok di atas dan kadang-kadang daging.{{sfn|Briggs|Booth|2006|p=66}} [[Brochette]] merupakan makanan yang paling populer di sore hari, biasanya terbuat dari kambing, namun kadang bisa juga dari [[babat (makanan)|babat]], sapi, atau ikan.{{sfn|Briggs|Booth|2006|p=66}} Di banyak bar di wilayah pedesaan, terdapat penjual brochette yang menjagal kambing, memanggang daging, dan menyajikannya dengan pisang panggang.{{sfn|Anyango|2010}} Susu, terutama dalam bentuk yoghurt terfermentasi yang disebut ''[[ikivuguto]]'', merupakan minuman umum di Rwanda.{{sfn|Nzabuheraheza|2005}} Minuman lain adalah bir tradisional ''[[urwagwa]]'' yang terbuat dari sorgum atau pisang dan disajikan di ritual dan upacara tradisional.{{sfn|Adekunle|2007|p=13}} Bir komersial yang diseduh di Rwanda meliputi [[bir Primus|Primus]], [[bir Mützig|Mützig]], dan [[bir Amstel|Amstel]].{{sfn|Auzias|2007|p=74}}
 
[[Berkas:Igiseke.jpg|thumb|upright|Keranjang tenun Rwanda.|alt=Foto yang menggambarkan keranjang tenun.]]
Seni dan kerajinan tradisional dibuat di seluruh negara, meskipun sebagian besar biasanya berupa barang fungsional dan bukan dekorasi. Terdapat banyak keranjang dan mangkuk tenun.{{sfn|Adekunle|2007|pp=68–70}} ''[[Imigongo]]'', seni kotoran sapi yang unik, dihasilkan di Rwanda tenggara, dan sudah menjadi tradisi semenjak masa kerajaan [[Gisaka]] yang independen. Kotoran dicampur dengan tanah yang warnanya bermacam-macam dan dilukis ke bubungan berpola untuk membuat bentuk geometris.{{sfn|Briggs|Booth|2006|p=243–244}} Kerajinan lain berupa tembikar dan ukiran kayu.{{sfn|Briggs|Booth|2006|p=31}} Gaya rumah tradisional memanfaatkan bahan yang tersedia di sekitar; rumah lumpur bundar dan persegi panjang dengan atap jerami rumput (disebut ''nyakatsi'') merupakan yang paling umum. Pemerintah telah melancarkan program untuk menggantikannya dengan bahan yang lebih modern seperti besi.{{sfn|Ntambara|2009}}{{sfn|Adekunle|2007|p=75}}