Masjid Mantingan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) belum ada referensi |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{referensi}}
{{Infobox religious building
|image = Masjid-mantingan1559.jpg
|caption = Tampak depan dari Masjid Mantingan
|building_name = Masjid Mantingan
Baris 9:
|architect =
|architecture_type = Masjid
|architecture_style =
|groundbreaking =
|year_completed = 1559
|construction_cost =
|capacity =
Baris 20:
|minaret_height =
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Reliëf op de moskee van Mantingan TMnr 60054170.jpg|thumb|300px|Relief di Masjid Mantingan dengan pola tanaman yang membentukkan rupa seekor gajah (foto diambil pada tahun 1930)]] ▼
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Reliëf op de moskee van Mantingan TMnr 60054174.jpg|thumb|300px|Relief di Masjid Mantingan (foto diambil pada tahun 1930)]] ▼
[[Berkas:ReliefMantingan.JPG|thumb|300px|Relief Masjid Mantingan]]▼
'''Masjid Mantingan''' adalah sebuah [[masjid]] kuno di [[Desa]] [[Mantingan, Tahunan, Jepara|Mantingan]], Kecamatan [[Tahunan, Jepara|Tahunan]], [[Kabupaten Jepara]], [[Jawa Tengah]]. Masjid ini konon didirikan pada masa [[Kesultanan Demak]] dan menyandang tanggal 1481 [[Tahun Jawa]] atau 1559-1560 Masehi. ▼
Didirikan dengan lantai tinggi ditutup dengan ubin bikinan Tiongkok, dan demikian juga dengan undak-undakannya. Semua didatangkan dari Makao. Bangunan atap termasuk bubungan adalah gaya Tiongkok. Dinding luar dan dalam dihiasi dengan piring tembikar bergambar biru, sedang dinding sebelah tempat imam dan khatib dihiasi dengan relief-relief persegi bergambar margasatwa, dan penari penari yang dipahat pada batu cadas kuning tua. Pengawasan pekerjaan pembangunan masjid ini tak lain daripada Babah Liem Mo Han.▼
▲'''Masjid Mantingan''' adalah sebuah [[masjid]] kuno di [[Desa]] [[Mantingan, Tahunan, Jepara|Mantingan]], Kecamatan [[Tahunan, Jepara|Tahunan]], [[Kabupaten Jepara]], [[Jawa Tengah]]. Masjid ini konon didirikan pada masa [[Kesultanan Demak]]
Salah satu ciri masjid ini adalah [[relief]]nya. Beberapa di antaranya memiliki pola tanaman yang membentukkan rupa makhluk hidup, sehingga tidak dapat dikatakan melanggar larangan agama Islam.▼
==Letak dan Aksesibilitas==
Masjid dan Makam Mantingan terletak 5 km arah selatan dari pusat kota Jepara di desa Mantingan kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Masjid dan Makam Mantingan berdiri dalam satu kompleks yang mudah dijangkau dengan kendaraan roda empat dari berbagai jurusan dengan sarana jalan aspal. Obyek wisata sejarah ini dengan sarana angkutan jurusan Terminal Jepara – Mantingan yang dapat ditempuh beberapa menit.
== Sejarah dan Legenda ==
Masjid ini merupakan salah satu pusat aktivitas penyebaran agama Islam di pesisir utara Pulau Jawa dan merupakan masjid kedua setelah masjid Agung Demak. Konon, pengawas pekerjaan pembangunan masjid ini adalah Babah Liem Mo Han.
==Arsitektur Masjid==
▲Didirikan dengan lantai tinggi ditutup dengan ubin bikinan Tiongkok, dan demikian juga dengan undak-undakannya. Semua benda tersebut didatangkan dari Makao. Bangunan atap termasuk bubungan adalah gaya Tiongkok. Dinding luar dan dalam dihiasi dengan piring tembikar bergambar biru, sedang dinding sebelah tempat imam dan khatib dihiasi dengan relief-relief persegi
▲Salah satu ciri masjid ini adalah [[relief]]nya. Beberapa di antaranya memiliki pola tanaman yang membentukkan rupa makhluk hidup, sehingga tidak dapat dikatakan melanggar larangan agama Islam.
<gallery>
▲
▲
</gallery>
==Kompleks Makam dan Kepercayaan Masyarakat==
Makam
▲Gerbang masuk Makam Mantingan (Wisata Jepara)Dimakam inilah Pangeran Hadiri (Sunan Mantingan), Ratu Kalinyamat, Patih Sungging Badarduwung seorang patih keturunan cina yang menjadi kerabat beliau Sultan Hadiri bernama CIE GWI GWAN dan sahabat lainnya disemayankan.
▲Makam yang selalu ramai dikunjungi pada saat “KHOOL” untuk memperingati wafatnya Sunan Mantingan berikut upacara “ GANTI LUWUR “ (Ganti Kelambu) ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali pada tanggal 17 Robiul Awal sehari sebelum peringatan Hari Jadi Jepara. Makam Mantingan sampai sekarang masih dianggap sakral dan mempunyai tuah bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya. Pohon pace yang tumbuh disekitar makam, konon bagi Ibu-ibu yang sudah sekian tahun menikah belum di karunia putra diharapkan sering berziarah ke Makam Mantingan dan mengambil buah '''pace''' yang jatuh untuk dibuat rujak kemudian dimakan bersama suami istri, maka permohonannya insyaAllah akan terkabulkan.
==Rujukan==
▲Makam Sunan Mantingan (Wisata Jepara)Tuah lain yang ada dalam cungkup makam mantingan adalah “'''AIR MANTINGAN''' atau '''AIR KERAMAT'''” yang menurut kisahnya ampuh untuk menguji kejujuran seseorang dan membuktikan hal mana yang benar dan yang salah, biasanya bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya air keramat ini digunakan bila sedang menghadapi suatu sengketa, dengan cara air keramat ini diberi mantra dan doa lalu di minum. Namun karena beragamnya kepercayaan masyarakat, maka silahkan bagi yang percaya dan tidak memaksa untuk yang lain.
{{reflist}}
{{Commonscat|Mantingan Mosque}}
|