Elang-laut dada-putih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Ran (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Taxobox | color = pink | name = Elang Laut Perut Putih | image = Spiza cirrha 051120 2647 crta.jpg | image_width = 240px | image_caption = Anak jenis ''S. c. limnaee...'
 
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
}}
 
'''Elang Laut Perut Putih''' di sebut juga '''Elang Laut Dada Putih''' atau albatross<ref>http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/elang-laut-mesin-terbang-hidup-paling.html#ixzz29ALoN2iZ</ref>, dijuluki "mesin terbang" hidup yang paling mengesankan di bumi ini, dan julukan itu bukannya tanpa alasan. Dengan bentangan sayap sepanjang tiga meter, burung laut terbesar ini sanggup terbang hingga kecepatan 115 kilometer per jam. Elang laut memang tampak kaku di darat, tetapi di angkasa dia benar-benar anggun dan menakjubkan untuk dipandang.
'''Elang Laut Perut''' Putih atau di sebut juga '''Elang Laut Dada Putih''' adalah sejenis [[burung pemangsa]] anggota [[familia|suku]] [[Accipitridae]]. Dinamai demikian kemungkinan karena warnanya yang berbercak-bercak (pada bentuk yang berwarna terang). Namanya dalam [[bahasa Inggris]] adalah ''Changeable Hawk-eagle'' karena warnanya yang sangat bervariasi dan berubah-ubah, sedangkan nama ilmiahnya yalah ''Spizaetus cirrhatus''.
 
==Penyebaran==
Elang brontok berbiak di wilayah yang luas, mulai dari kawasan Asia selatan di [[India]] dan [[Sri Lanka]], tepi tenggara [[Himalaya]], terus ke timur dan selatan melintasi [[Asia Tenggara]] hingga ke [[Indonesia]] dan [[Filipina]].
Di Dunia : [[India]], [[Asia Tenggara]], [[Filipina]], [[Indonesia]] dan tersebar luas di [[Australia]]
Di Indonesia : Simeulue, Nias, Musala, Banyak, Batu dan Kepulauan Mentawai, Sumatra, Riau dan Kepulauan Lingga, Bangka, Belitung, Kalimantan, Kepulauan Maratua, Panaitan, Laut, Tinjil, Deli, Panaitan, Jawa,Bawean, Kepulauan Seribu Kepualauan Kangean, Bali, Lombok, Moyo, Sumbawa, Komodo, Padar, Rinca, Palu, Flores, Ende, Besar, Lomblen, Alor, Sumba, Roti, Timor, Lucipara, Kisar, Romang, Leti, Sermata dan Kepulauan Tanimbar, Tanahjampea, Selayar, Kepualauan Kalaotoa, Sulawesi, Lembeh, Muna, Buton, Banggai, Sula, dan Kepulauan Talaud, Ternate, Halmahera, Rau, Muor, Morotai, Bacan, Obi, Buru, Kelang, Ambon, Seram, Manuk, Banda, Watubela, Tayandu, Kai, Kepulauan Aru, Waigeo dan Irian Jaya.
 
== Identifikasi Suara==
Teriakannya nyaring seperti rangkong ”ah-ah-ah-…” seperti suara burung Gagak(Corvus spp)
[[Burung]] elang yang berukuran sedang sampai besar, dengan panjang tubuh diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor sekitar 60-72 [[sentimeter|cm]]. Warnanya yang sangat berubah-ubah menyulitkan identifikasi, terutama di lapangan.
 
==Habitat==
Bentuk yang normal berwarna coklat di sebelah atas, putih di sisi bawah tubuh dan ekor yang coklat kemerahan, dengan garis-garis hitam melintang pada sayap dan ekor yang nampak jelas ketika terbang. Terdapat coret-coret membujur berwarna hitam di leher dan bercak-bercak kecoklatan di dada. Ras-ras tertentu memiliki jambul panjang yang tersusun dari empat helai bulu di belakang kepalanya, sedangkan ras yang lainnya sama sekali atau nyaris tidak berjambul. Betina serupa dengan yang jantan, hanya bertubuh agak besar; burung yang muda dengan kepala yang berwarna lebih pucat dan pola warna yang lebih samar.
Ditemukan di seluruh daerah, berputar-putar sendirian atau berkelompok di atas perairan. Mengunjungi pesisir, sungai, rawa-rawa dan danau sampai ketinggian 3000 m.
 
==Berbiak==
Sayap yang panjang, terbentang mendatar tatkala terbang, dengan ujung (susunan bulu primer) yang nampak membulat, dikombinasikan dengan ekor yang panjang dan pola warna di atas, membedakannya dengan jenis [[elang]] lainnya.
Musim berbiak: Musim kawin di Pulau Kalimantan dan Asia tenggara Januari – Juli. Di Jawa dan Sulawesi musim kawinnya adalah beberapa bulan (tetapi kebanyakan Mei – Oktober).
Sarang: sangat besar dengan lebar 1,2-1,5 m (bila digunakan secara menerus dapat mencapai 3 m) dan kedalaman 0,5 – 1,8 m. Terdiri dari dedaunan hijau, rerumputan dan rumput laut.
Jumlah Telur: Kebanyakan bertelur 2 butir, dengan masa pengeraman 40-45 hari.
 
==Makanan==
Terdapat pula bentuk yang gelap (hitam) dan yang lebih terang daripada bentuk normal. Bentuk yang gelap berwarna coklat gelap seluruhnya, dengan garis hitam pada ujung ekor yang cukup kontras dengan bagian lain dari ekor. Bentuk gelap ini ketika terbang hampir serupa dengan [[elang hitam]] (''Ictinaetus malayensis''), dengan sedikit perbedaan pada bentuk sayap.
Makanannya cukup bervariasi, namun tidak seluruh jenis dimakan. Terutama memakan ular laut, kura-kura dan penyu kecil, burung-burung air seperti penggunting laut, petrell, camar, cikalang, pecuk dan cangak. Juga burung burung air besar seperti angsa-angsaan, bebek dan belibis. Mamalia umumnya hewan pengerat domestik. Cara berburu jenis ini hampir menyerupai Elang Bondol Haliastur indus yaitu terbang berputar sambil mengawasi permukaan air dan seketika akan meluncur ke mangsanya begitu mangsa terlihat. Menangkap mangsanya menggunakan kakinya yang kuat kemudian membawa mangsanya terbang. Dapat membawa mangsa yang besar sambil terbang.
 
===Status Bunyi =Perlindungan==
Dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8 tahun 1999.
Elang ini memiliki bunyi-bunyi khas<ref name=mackinnon1993_103-104>MacKinnon, J. 1993. ''Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali''. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2. Hal. 103-104.</ref>:
 
* Keras nyaring, berkepanjangan
{{quote|''yiiip-yip-yip-yip-yip …yiip-yip-yip-yip''}}
 
* Bernada meninggi
{{quote|''kwip-kwip-kwip-kwii''}}
 
* ..atau teriakan menembus
{{quote| ''klii-liiiuw''}}
 
== Ekologi dan kebiasaan ==
Elang brontok hanya berpasangan di musim berbiak, dan di luar waktu-waktu tersebut sering ditemukan menjelajah sendirian di [[hutan]]-hutan terbuka, [[sabana]] dan [[padang rumput]]. Burung ini menyukai berburu di tempat terbuka dan menyerang mangsanya yang berupa [[reptil]], [[burung]] atau [[mamalia]] kecil dari tempatnya bertengger di [[pohon]] kering atau dari udara. Tidak jarang burung ini merampok kawanan [[ayam]] di pedesaan.
 
Di Indonesia, burung ini didapati di [[Sumatra]], [[Kalimantan]], [[Jawa]], [[Bali]] dan [[Nusa Tenggara]].
 
Sarangnya berukuran besar, dibuat dari ranting-ranting pohon dan dedaunan di pohon yang tinggi. Telur satu butir (jarang dua) berwarna putih dengan bintik kemerah-merahan. Di Jawa, elang brontok bersarang antara bulan April sampai sekitar Agustus atau Oktober.
 
== Anak jenis ==
[[Berkas:SpizaetusCirrhatusGould.jpg|thumb|left|180px|Menurut John Gould, ''Birds of Asia'']]
Anak-anak jenis elang brontok terbagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok yang memiliki jambul dengan yang tak ada (atau yang tak begitu nampak) jambulnya. Dikenal pula bentuk gelap (hitam) di sebagian wilayah sebarannya.<ref name=Gamauf>Gamauf, Anita; Gjershaug, Jan-Ove; Røv, Nils; Kvaløy, Kirsti & Haring, Elisabeth (2005): Species or subspecies? The dilemma of taxonomic ranking of some South-East Asian hawk-eagles (genus ''Spizaetus''). ''Bird Conservation International'' '''15'''(1): 99–117.</ref>
 
[[Berkas:Spizaetus cirrhatus.jpg|180px|left|thumb|Elang brontok di Kebun Binatang [[Osaka]], [[Jepang]]]]
'''Kelompok berjambul'''
* ''Spizaetus cirrhatus cirrhatus''
:Menyebar di India mulai dari lembah Sungai [[Gangga]] ke selatan.
:Berjambul; tanpa bentuk gelap.
 
* ''Spizaetus cirrhatus ceylanensis''
:Menyebar di Sri Lanka.
:Lebih kecil dari ras India di atas, berjambul. Nampaknya juga tak memiliki bentuk gelap.
 
'''Kelompok tak berjambul'''
* ''Spizaetus cirrhatus floris''
:Menyebar di [[Sumbawa]] dan [[Flores]].
:Sisi bawah tubuh kurang berpola, yang nyaris putih polos. Tak memiliki bentuk gelap.
 
* ''Spizaetus cirrhatus limnaeetus''
:[[Nepal]], India timur laut, terus melalui [[Burma]] dan [[Semenanjung Malaya]] sampai ke [[Garis Wallace]] hingga Filipina.
:Hampir serupa dengan ras India, namun tanpa jambul panjang. Bentuk gelap berwarna coklat, dengan pangkal ekor yang nampak lebih terang daripada ujungnya.
 
* ''Spizaetus cirrhatus andamanensis''
:[[Kepulauan Andaman]]
:Serupa dengan ''S. c. limnaeetus''. Agaknya tak memiliki bentuk gelap.
 
* ''Spizaetus cirrhatus vanheurni''
:Pulau [[Simeulue]].
:Serupa dengan ''S. c. limnaeetus''. Agaknya juga tak memiliki bentuk gelap.
 
== Status konservasi ==
Elang brontok dilindungi oleh undang-undang RI.<ref name=noerdjito2001_47>Noerdjito, M. dan I. Maryanto. 2001. ''Jenis-jenis Hayati yang Dilindungi Perundang-undangan Indonesia''. Cet-2. Puslit Biologi LIPI. Bogor. ISBN 979-579-043-9. Hal. 47.</ref> Sedangkan menurut [[IUCN]], burung ini berstatus LC (''least concern'', beresiko rendah). <ref name=iucn> BirdLife International. 2004. [http://www.iucnredlist.org/search/details.php/49465/all ''Spizaetus cirrhatus'']. In: IUCN 2007. [http://www.iucnredlist.org ''2007 IUCN Red List of Threatened Species''.]. Diakses 25/12/2007.</ref>
 
== Kerabat dan catatan lain ==
Elang brontok masih berkerabat dekat dengan [[elang Jawa]] (''Spizaetus bartelsi''), [[elang gunung]] (''Spizaetus alboniger'') dan [[elang Wallace]] (''Spizaetus nanus'').
 
Konon, elang brontok juga menginspirasi pemberian nama [[virus komputer]] '''Brontok''' dan '''Rontokbro''' <ref name=virus>[http://www.vaksin.com/history/rontokbro.htm Rontokbro menyerbu Indonesia], artikel pada Vaksin.com.</ref>
 
== Rujukan ==
{{reflist}} <small>
* Grimmett, Richard; Inskipp, Carol, Inskipp, Tim & Byers, Clive (1999): ''Birds of India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Bhutan, Sri Lanka, and the Maldives''. Princeton University Press, Princeton, N.J.. ISBN 0-691-04910-6</small>
 
== Pranala luar ==
{{commons|Spizaetus cirrhatus}}
* [http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/elang-laut-mesin-terbang-hidup-paling.html#ixzz29ALoN2iZ Info Elang laut dada putih]
* {{en}} [http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=31546&m=0 BirdLife Species Factsheet]
* [http://raptorindonesia.org/elang-laut-perut-putih/ Penjelasan Elang laut perut putih]
* [http://www.balipost.com/balipostcetak/2007/4/2/b22.htm Elang Brontok Dilepasliarkan di Batukaru], ''Bali Post'' Senin Wage, 2 April 2007
 
 
[[Kategori:Burung pemangsa]]