Hidajat Martaatmadja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zaini Suherly (bicara | kontrib)
Zaini Suherly (bicara | kontrib)
Baris 41:
Hidajat Martaatmadja mengikuti karir militer sejak masa pemerintahan [[Hindia Belanda]], dengan bergabung dalam [[KNIL]] hingga masa perjuangan kemerdekaan Republik [[Indonesia ]], setelah Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatannya dalam [[Konfrensi Meja Bundar]], Hidayat menduduki beberapa jabatan penting di pemerintahan.
=== Karir pada masa KNIL ===
Hidayat bergabung dengan KNIL melalui Akademi Militer Kerajaan di [[Breda]] pada tahun 1943, untuk dididik menjadi officier atau perwira tentara KNIL, bersama [[Didi Kartasasmita]] dan menyelesaikan pendidikan dengan dilantik sebagai [[letnan]] dua KNIL. Selain Didi Kartasasmita dan Hidayat, orang Indonesia yang menjadi perwira KNIL saat itu adalah Mayor [[Oerip Soemohardjo]] (yang pada awal revolusi kemerdekaan sebagai letnan jenderal menjabat Kepala Staf Tentara), Mayor [[Suryo Santoso]] (yang memihak kepada tentara [[NICA]]-[[Belanda]]), Soedibio (yang sebagai mayor jenderal TNI mengepalai POPDA atau Panitia Oeroesan Pengembalian Djepang dan APWI) dan [[Suryadi Suryadarma]] (yang kelak jadi Kepala staf Angkatan Udara Republik Indonesia atau [[TNI-AU]] pertama).
 
Sebelum pecah perang dengan [[Jepang]] pada tahun 1941 Hidayat yang sudah letnan satu keluar dari KNIL dengan Alasan formal karena sakit yang sebenarnya karena Hidayat tak tahan melihat praktek-praktek diskriminasi Belanda terhadap inlander alias pribumi.