Sumo kertas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
baru
Tag: tanpa kategori [ * ]
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 10 Oktober 2012 13.33

Sumo kertas (紙相撲, kamizumō) atau tontonzumō (とんとん相撲) adalah permainan Jepang berupa pertandingan sumo antara dua boneka kertas berbentuk pesumo dengan cara menggetarkan (memukul-mukul atau menepuk-nepuk) alas tempat bermain. Permainan seperti ini sudah dikenal sejak zaman kuno, namun permainan sumo kertas cara Tokugawa menjadi populer sekitar tahun 1975 setelah dipopulerkan oleh Asosiasi Sumo Kertas Jepang.

Cara bermain

Boneka dibuat dari kertas tebal seperti karton yang dilipat dua di bagian tengah hingga kertas dapat diletakkan tegak dan tidak mudah jatuh. Ukuran boneka kira-kira 10 × 19 cm.[1] Pada boneka kertas diberi gambar pesumo, dan lalu digunting sehingga mirip bentuk tubuh seorang pesumo. Di atas alas permainan yang juga dibuat dari karton tebal digambar lingkaran untuk arena pertandingan sumo yang disebut dohyo. Kedua boneka kertas lalu diletakkan saling berhadapan di tengah-tengah dohyo.

Dua pemain yang saling berhadapan memukul-mukul atau menepuk-nepuk alas permainan hingga menimbulkan getaran. Sebagai akibatnya, kedua boneka kertas di tengah lingkaran, sedikit demi sedikit bergerak maju atau mundur. Bergantung getaran yang dibuat oleh pemainnya, kedua boneka dapat saling mendorong hingga salah satunya ke luar dari lingkaran atau terjatuh. Pemenangnya adalah pemain yang bonekanya masih berdiri di dalam lingkaran. Peraturan pertandingan sama halnya dengan pertandingan sumo sebenarnya.

Sejarah

Pada tahun 1954, Yoshiyuki Tokugawa yang ketika itu berusia 17 tahun memperkenalkan cara baru bermain sumo kertas. Bagian tangan kanan boneka kertas dibuatnya dibuat lebih tinggi daripada bagian tangan kiri sehingga bila boneka diletakkan berhadapan akan saling mendukung berat satu sama lainnya. Bagian kaki juga dibuat sedemikian rupa agar posisi tubuh boneka condong ke depan. Sebelum pertandingan dimulai, kedua boneka diletakkan saling berhadapan pada posisi awal yang disebut hidariyotsu. Ketika alas permainan digetar-getarkan, boneka kertas diharapkan dapat bergerak-gerak seperti pertandingan sumo sesungguhnya.

Tokugawa lalu mengajak teman-temannya bermain sumo kertas. Mereka bahkan mengadakan turnamen sumo kertas dengan mengikuti tradisi turnamen sumo yang sesungguhnya. Pesumo kertas dipertandingkan seolah-olah mereka berasal dari pusat pelatihan sumo (sumobeya) dan musim turnamen. Prestasi pesumo kertas juga dibuatkan peringkat (banzuke) seperti turnamen sumo sesungguhnya. Setelah bertahun-tahun Tokugawa dan teman-temannya saja bermain sumo kertas secara rutin, sebuah majalah mingguan akhirnya meliput kegiatan mereka pada tahun 1975. Berkat majalah mingguan tersebut, permainan sumo kertas mulai diliput oleh berbagai media massa. Pertandingan pesumo kertas yokozuna Terunohana beberapa kali ditayangkan secara langsung oleh televisi NHK. Pemirsa yang sebagian besar murid sekolah dasar lalu meniru dan menggemari permainan sumo kertas. Setelah tren sumo kertas menyurut beberapa tahun kemudian, para perintis sumo kertas hingga kini masih aktif mempromosikan permainan ini lewat Asosiasi Sumo Kertas Jepang.

Referensi

Tokugawa, Yoshiyuki. Makeru na! Kamizumō (負けるな! 紙相撲). Rocco Shuppansha. 

  1. ^ Pacific friend. Jiji Gaho Sha, inc. 1999. hlm. 52. Diakses tanggal 22 June 2012. 

Pranala luar