Wiracarita Atrahasis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Panjang Epos Atrahasis adalah 1245 baris.<ref name="Baker"/> Epos ini merupakan cerita tentang air bah yang paling lengkap dibandingkan cerita-cerita air bah lainnya yang beredar di [[Mesopotamia]] selain [[Epos Gilgamesh]].<ref name="Baker"/><ref name="Wright">{en} Ernest Wrught. 1960. ''Biblical Archaelogy''. Philadelphia:The Westminster Press. Hlm. 27.</ref> Dalam epos Atrahasis diceritakan mengenai para dewa yang bekerja menggali tanah untuk membuat [[irigasi]].<ref name="Baker"/> Akan tetapi, pekerjaan tersebut dirasakan begitu berat sehingga mereka berhenti mengerjakannya.<ref name="Baker"/> Mereka kemudian pergi ke istana dewa [[Enlil]] sebagai sang penguasa dunia dengan tujuan membakar habis istana tersebut.<ref name="Baker"/> Ini membuat Enlil amat murka dan ia membunuh dewa yang menjadi pemimpin pemberontakan tersebut.<ref name="Baker"/> Enlil lalu menciptakan manusia untuk menggantikan para dewa.<ref name="Baker"/> Mereka menjadi senang karena manusia mau melakukan pekerjaan mereka. Akan tetapi, manusia mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga menjadi begitu ribut.<ref name="Baker"/> Akibatnya, banyak dewa yang terganggu istirahatnya.<ref name="Baker"/> Penyakit, kelaparan dan masa kekeringan pun diberikan agar keributan manusia dapat dikurangi.<ref name="Baker"/> Akhirnya, dalam persidangan para dewa, diputuskanlah bahwa seluruh manusia akan dibinasakan dengan air bah. Ada satu dewa yang rupanya senang dengan manusia, namanya dewa [[Enki]] atau dikenal juga dewa [[Ea]].<ref name="Baker"/> Manusia yang disenanginya adalah [[Atrahasis]].<ref name="Baker"/> Ia memberitahukan rencana tersebut pada Atrahasis sehingga Atrahasis bersama keluarganya berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan sebuah kapal besar.<ref name="Baker"/>
 
<!--
== Perbandingan dengan cerita [[Alkitab]] ==
Epos Atrahasis mirip dengan kisah yang dicatat di [[Kitab Kejadian]][[Kejadian 1| pasal 1]][[Kejadian 9| sampai 9]] karena mencakup cerita penciptaan manusia, pemberontakan sampai air bah.<ref>Millard, A.R. 1994 A New Babylonian “Genesis” Story. Pp. 114–28 in “I Studied Inscriptions Before the Flood,” ed. R.S. Hess and D.T. Tsumura. Winona Lake IN: Eisenbrauns.</ref>
-->
Kikawada menjumpai kemiripan struktur cerita antara “Atra-Hasis” dan Kejadian 1–11 secara keseluruhan, karena kedua komposisi ini menggunakan konvensi sastra yang sama, yaitu "lima pokok cerita" (“a five point outline”) yang terdiri dari:
# penciptaan; manusia
# ancaman pertama
# ancaman kedua
# ancaman terakhir: air bah
# penyelesaian<ref>Kikawada, I.M. 1975 Literary Convention of the primaeval History. Annual of the Japanese Biblical Institute 1: 3–21.</ref>
 
== Referensi ==