Nilai sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Robo N1X (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
Ciri nilai sosial di antaranya sebagai berikut.
* Merupakan [[konstruksi]] masyarakat sebagai hasil [[interaksi]] antarwarga [[masyarakat]].
* Disebarkan di antara warga [[masyarakat]] (bukan bawaan lahir).
* Terbentuk melalui [[sosialisasi]] (proses belajar)
* Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial [[manusia]].
* Bervariasi antara [[kebudayaan]] yang satu dengan kebudayaan yang lain.
* Dapat memengaruhi pengembangan diri sosial
* Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga [[masyarakat]].
* Cenderung berkaitan satu sama lain.
 
Baris 25:
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
 
* Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota [[masyarakat]] menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti [[politik]], [[ekonomi]], [[hukum]], dan [[sosial]].
* Berapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota [[masyarakat]].
* Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan, seperti [[Lebaran]] atau [[Natal]].
* Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri.
 
==== Nilai mendarah daging (''internalized value'') ====
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil. Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guu[[guru]] yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
 
Bagi [[manusia]], nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam [[masyarakat]].
Menurut Notonegoro,nilai sosial terbagi 3, yaitu:
# Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi fisik/jasmani seseorang.
Baris 53:
 
;Hendropuspito
:Menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai [[masyarakat]] karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan [[manusia]].
 
;Karel J. Veeger
:Menyatakan [[sosiologi]] memandang nilai-nilai sebagai pengertian-pengertian (sesuatu di dalam kepala orang) tentang baik tidaknya perbuatan-perbuatan. Dengan kata lain, nilai adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.
 
== Lihat pula ==