Semangka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sindoro2009 (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Sindoro2009) dan mengembalikan revisi 5764078 oleh MerlIwBot
Baris 51:
Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah.
 
[[Berkas:Deskripsi Varietas Sindoro|default|default]]
== Galeri ==
<gallery>
Baris 57 ⟶ 56:
Berkas:Semangka kuning.jpg|Semangka biji lunak ("tanpa biji") dengan daging buah kuning
</gallery>
 
Semangka adalah tumbuhan monoecious, memiliki dua jenis bunga secara terpisah pada satu individu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen)berwarna kuning, dan bunga betina yang memiliki putik (pistillum)berwarna hijau dan bakal buah pada bagian pangkal bunga yang berwarna putih, kuning, hijau, hijau muda dengan lorek hijau tua, atau hijau tua tergantung varietas/kultivarnya. Kadang kala dijumpai bunga banci/hermaprodit, yang memiliki benang sari (namun tidak berkembang sempurna) dan putik. Bunga banci tidak dapat menghasilkan buah (steril).
 
Buah semangka memiliki kulit dengan ketebalan bervariasi (1-3 cm), dengan berbagai warna, mulai dari putih, kuning, hijau muda dengan lorek hijau tua, atau hijau tua, tergantung varietas/kultivarnya. Daging buahnya berair, dengan kandungan air dapat mencapai 98% (persentase berat) berwarna merah atau kuning.
 
ASAL USUL (ORIGIN)
 
Semangka berasal dari daerah gurun pasir Kalahari, Afrika Selatan.
 
VARIETAS/KULTIVAR
 
Banyak varietas/kultivar semangka yang dibudidayakan oleh petani di Indonesia, antara lain:
Sindoro
Bentuk buah bulat, berat 4-12 kg, warna kulit buah hijau dengan lorek hijau tua, daging buah merah. Tahan terhadap penyakit downy mildew (yang disebabkan oleh jamur Peronospora cubensis). Tanaman dapat dipanen 60-70 hari setelah tanam. Dapt ditanam di daerah dengan ketinggian tempat 0-600 m di atas permukaan laut.
 
== Pranala luar ==