Kanal Banjir Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.152.194.113 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Kenrick95Bot
Baris 4:
Antara tahun 1919 dan 1920, gagasan pembuatan Banjir Kanal dari Manggarai di kawasan selatan Batavia sampai ke Muara Angke di pantai utara sudah dilaksanakan. Sebagai pengatur aliran air, dibangun pula Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet.
 
== Banjir Kanal Banjir Barat dan Timur ==
Dengan bantuan ''Netherlands Engineering Consultants'', tersusunlah "''Master Plan for Drainage and Flood Control of Jakarta''" pada Desember [[1973]]. Berdasarkan rencana induk ini, seperti yang ditulis Soehoed dalam ''Membenahi Tata Air Jabotabek'', pengendalian banjir di [[Jakarta]] akan bertumpu pada dua terusan yang melingkari sebagian besar wilayah kota.
 
Terusan itu akan menampung semua arus air dari selatan dan dibuang ke laut melalui bagian- bagian hilir kota. Kelak, terusan itu akan dikenal dengan nama Banjir Kanal Banjir Barat dan Banjir Kanal Banjir Timur. Ini adalah salah satu upaya pengendalian banjir Jakarta di samping pembuatan waduk dan penempatan pompa pada daerah-daerah yang lebih rendah dari permukaan air laut.
 
Di dalam rencana induk itu dirancang sistem pengendalian dengan membuat kanal yang memotong aliran sungai atau saluran di wilayah Jakarta Barat. Kanal ini adalah perluasan terusan banjir peninggalan Van Breen, yang kemudian beken disebut sebagai Banjir Kanal Banjir Barat (BKBKBB). Tetapi, karena sebagian besar alur kanal ini melintasi daerah permukiman padat, untuk pembebasan tanahnya dibutuhkan persiapan dan pelaksanaan yang panjang. Akibatnya, pembuatan perluasan BKB tersebut pun tertunda.
 
Setelah terjadi banjir di wilayah Jakarta Barat pada Januari 1979, pemerintah pusat bersama Pemerintah Daerah DKI Jakarta mencari jalan pemecahan untuk mengurangi potensi terjadinya genangan pada masa yang akan datang. Rencana perluasan BKB pun diganti dengan pembuatan jaringan pengendali banjir lainnya, yakni jaringan kanal dan drainase yang dinamakan Sistem Drainase Cengkareng. Saluran banjir [[Cengkareng]] selesai dibuat pada tahun 1983.
 
=== Banjir Kanal Banjir Barat ===
Pembangunan saluran banjir '''Banjir Kanal Banjir Barat''', atau juga sering disebut '''Kali Malang (Barat)'''ini dimulai tahun [[1922]], dengan bagian hulu berawal dari daerah Manggarai ke arah barat melewati Pasar Rumput, Dukuh Atas, lalu membelok ke arah barat laut di daerah Karet Kubur. Selanjutnya ke arah Tanah Abang, Tomang, Grogol, Pademangan, dan berakhir di sebuah reservoar di muara, di daerah Pluit.
 
=== Banjir Kanal Banjir Timur ===
Untuk mengatasi banjir akibat hujan lokal dan aliran dari hulu di Jakarta bagian timur dibangun '''Banjir Kanal Banjir Timur''' (BKT). Sama seperti BKB, BKT mengacu pada rencana induk yang kemudian dilengkapi "The Study on Urban Drainage and Wastewater Disposal Project in the City of Jakarta" tahun 1991, serta "The Study on Comprehensive River Water Management Plan in Jabotabek" pada Maret 1997. Keduanya dibuat oleh Japan International Cooperation Agency.
 
Selain berfungsi mengurangi ancaman banjir di 13 kawasan, melindungi permukiman, kawasan industri, dan pergudangan di Jakarta bagian timur, BKT juga dimaksudkan sebagai prasarana konservasi air untuk pengisian kembali air tanah dan sumber air baku serta prasarana transportasi air.