Oevaang Oeray: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
+
Baris 53:
Masa pemerintahan Oevaang pernah mengalami kejadian yang tidak terlalu bagus. Sebagai contoh kesuksesan Partai Persatuan Dayak dalam mengikuti pemilu [[1955]], dengan 146.054 suara<ref name=Akademi/> dan [[1958]] mengundang reaksi. Contohnya:
 
* Mereka yang non-[[DayakSuku Melayu|Orang-orang Melayu]] menuduh Oevaang Oeray melakukan praktik pilih kasih dalam pengangkatan [[pegawai]].<ref name=Lokal/><ref name=Xa12>[xa.yimg.com/kq/groups/23269926/811276844/name/Politik+Identitas Jurnal Xa.yimg.com]</ref> Ini dikarenakan pada zaman penjajahan, [[Suku Dayak]] dianggap rendah dan dikucilkan oleh Kesultanan-Kesultanan Mealyu. Sehingga, tindakannya ini dilatarbelakangi dengan niatannya untuk mengangkat derajat Suku Dayak.<ref name=Xa12>
 
*Hal Padaini membuatnya dituntut mundur pada awal [[1965]], Oeraydan jugaia dituntut turun dari jabatan [[gubernur]]nya karena hal tersebut dan selain itu, ia dituduh telah menciptakan perpecahan etnis.<ref name=Lokal/><ref name=Xa12/>
 
[[Berkas:Ipikgandamana.jpg|thumb|left|200px|thumb|[[Ipik Gandamana]] menyerahkan secara riil urusan Pemerintahan Umum Pusat kepada daerah pada [[1959]]]]
Di awal pemerintahannya ini, terjadi upaya menghilangkan dualisme di bidang pemerintahan. Salah satunya dengan penyerahan secara riil urusan Pemerintahan Umum Pusat kepada daerah pada [[1959]].<ref name=Pontianakpsost>Chairunnisya. [http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=86695 Lima Tentara Pernah Menjabat Kepala Pemerintahan] Pontianak Post. 28 Januari 2011. Diakses pada 28 Juni 2012.</ref> Penyerahan dilakukan [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] ketika itu, yakni [[Ipik Gandamana]] sebagai wakil pemerintah pusat kepada gubernur. Pada saat bersamaan dinyatakan bahwa seluruh kawedanan di Kalbar dihapuskan.<ref name=Pontianakpsost/>
 
Di awal pemerintahannya, [[Partai Dayak]] mengalami kemunduran. Yang mana, ini disebabkan oleh kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengurangi partai politik daerah dan akibat adanya konflik di tubuh internal partai.<ref name=Xa12/> Pada tahun 1960-an, PD mengalami perpecahan dan menjadi dua faksi. Faksi pertama dikomandoi oleh Gubernur Oevaang Oeray yang didukung oleh [[Partindo]] (partai nasionalis sayap kiri). Faksi kedua dipimpin oleh [[FC Palaoensoeka|Palaoensoeka]] dan didukung mayoritas guru Katholik dan bergabung dengan [[Partai Katholik]].<ref name=Xa12/>
=== Keterlibatan dengan Konfrontasi Indonesia-Malaysia ===
 
=== Keterlibatan dengan Konfrontasi Indonesia-Malaysia dan akhir pemerintahan ===
{{main|Konfrontasi Indonesia-Malaysia}}
Pada 1964, Jenderal [[Supardjo]], Panglima Komando Tempur IV Komando Mandala Siaga mengambil kontrol secara keseluruhan [[Kalimantan Barat]] sebagai komando angkatan tugas, tapi pada waktu Konfrontasi ini merupakan tahap akhir dan dia menjadi korban pergolakan politik pada [[Oktober]] [[1965]].<ref name=genesisKonfrontasi/> Kemudian pada [[September]] [[1965]], tibalah surat kawat dari istrinya yang memintanya untuk pulang ke [[Jakarta]]. Sesungguhnya, [[Syam Kamaruzaman]]-lah yang menyuruh istri Supardjo mengirim surat kepadanya.
Baris 66 ⟶ 69:
 
Gubernur yang membantu Winoto saat [[Revolusi Brunei]] adalah Oeray. Dan Winoto juga sama-sama anggota [[Partindo]] dengan Oevaang Oeray.<ref name=genesisKonfrontasi/>
 
Barulah, pada tahun [[1965]], perpolitikan Dayak di bawah Partindo mengalami kemunduran tahun 1965. Lalu atas inisiatif komando [[militer]] setempat, Partindo bergabung dengan IPKI ([[Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia]]), partai yang didominasi orang-orang Melayu. Adanya fusi itu membuat orang Melayu terancam, karena orang-orang [[Dayak]] mulai menguasai struktur.<ref name=Xa12/> Lalu tiba-tiba, pada tahun 1968 ada kebijakan bahwa orang-orang eks Partindo di IPKI harus dibubarkan. Tetapi permintaan itu ditolak oleh pengurus IPKI pusat. Sejak saat itu, hubungan antara Dayak dan Melayu menjadi retak.<ref name=Xa12/>
 
=== Difitnah dan turun dari jabatan ===